Bimtek Membaca Nyaring Dorong Minat Baca Anak Sejak Usia Dini di Kotim

|
<p>Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim gelar bimtek membaca nyaring, Selasa (12/8/2025). (Foto : And)</p>

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim gelar bimtek membaca nyaring, Selasa (12/8/2025). (Foto : And)


TINTABORNEO.COM, Sampit – Upaya meningkatkan budaya literasi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus digencarkan. Salah satunya lewat Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim mulai 12–14 Agustus 2025.

Kegiatan ini melibatkan 150 peserta yang terdiri dari guru PAUD, TK, SD kelas 1–3, pustakawan, pegiat literasi, dan orang tua. Selama tiga hari, mereka akan mempelajari teknik read aloud atau membaca nyaring sebagai metode kreatif untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim Rusnah, menjelaskan membaca nyaring bukan hanya soal membacakan teks, tetapi menciptakan interaksi, membangun suasana yang menyenangkan, dan memberi makna pada setiap halaman buku.

“Dengan teknik ini, anak-anak akan lebih terlibat, kemampuan bahasanya berkembang, dan minat bacanya tumbuh sejak dini,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Asisten I Setda Kotim, Rihel, yang hadir  mewakilkan Bupati Kotim Halikinnor menyebut kegiatan ini menjadi bukti bahwa perpustakaan bukan sekadar tempat menyimpan buku.

“Perpustakaan sekarang adalah pusat literasi dan pemberdayaan masyarakat. Membaca nyaring punya dampak besar pada perkembangan anak, terutama di masa keemasan pertumbuhan otak,” kata Rihel.

Bimtek ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, antara lain Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah, Ketua Komunitas Read Aloud Kalteng Sri Rahayu, dan Ketua Penggerak Forum Literasi Kotim Ros Ermawati.

Penyelenggara berharap, keterampilan yang diperoleh peserta dapat diterapkan tidak hanya di sekolah atau perpustakaan, tetapi juga di rumah dan komunitas literasi. 

“Jika guru, pustakawan, pegiat literasi, dan orang tua kompak, budaya membaca akan semakin mengakar di Kotim,” pungkasnya. (dk)