Ancaman Karhutla Kembali Muncul di Kotim

<p>Data dari BMKG Kotim yang menunjukkan adanya potensi kebakaran di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu dan Mentawa Baru Ketapang. (Foto: BMKG) </p>
Data dari BMKG Kotim yang menunjukkan adanya potensi kebakaran di wilayah Kecamatan Mentaya Hulu dan Mentawa Baru Ketapang. (Foto: BMKG)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Usai diguyur hujan beberapa hari pada akhir pekan lalu, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotim memantau adanya dua titik panas (hotspot) di wilayah ini.

Berdasarkan data yang dirilis BMKG pada Jumat (8/8/2025) pagi, kedua hotspot tersebut terdeteksi satelit SNPP dan NOAA20 dengan tingkat kepercayaan menengah (8). Titik panas pertama berada di Desa Satiung, Kecamatan Mentaya Hulu, sedangkan satu titik lainnya berada di Kelurahan Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Peta potensi kerawanan kebakaran BMKG menunjukkan hampir seluruh wilayah selatan Kotim masuk kategori sangat mudah terbakar (merah), termasuk dua kecamatan tempat hotspot ditemukan. Sementara sebagian wilayah utara berada pada kategori mudah terbakar (kuning).

Kondisi cuaca saat ini dinilai tidak mendukung pemadaman alami. Citra satelit Himawari-8 pada pukul 07.00 WIB menunjukkan tidak ada pertumbuhan awan yang signifikan, menandakan minimnya peluang hujan di wilayah Kotim.

BMKG juga mengingatkan faktor angin patut diwaspadai. Pada Jumat (8/8), angin dominan bertiup dari timur hingga tenggara menuju barat laut dan utara. 

“Arah angin ini berpotensi mempercepat penyebaran api dan asap dari titik kebakaran ke wilayah lain,” ujar Kepala BMKG Kotim, Mulyono Leo Nardo.

Dengan kondisi lahan yang kering, cuaca tanpa hujan, kemunculan titik panas, serta arah angin yang mendukung perluasan api, masyarakat dan pihak terkait diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman karhutla di Kotim. (ri)