Waspada DBD! RSUD dr Murjani Sampit Catat 68 Kasus, Demam Tinggi Jadi Tanda Awal

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit, dr Anggun Iman Hernawan. (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit mencatat sebanyak 68 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah ditangani sepanjang Januari hingga Juni 2025. Angka ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit, dr Anggun Iman Hernawan, mengungkapkan dari total kasus tersebut, 16 pasien menjalani rawat jalan, sedangkan 52 lainnya dirawat inap karena kondisi yang lebih serius.
“Tidak semua pasien DBD dirujuk ke rumah sakit. Jika kondisinya masih stabil, sebagian cukup dirawat di Puskesmas,” jelas dr Iman, Rabu (9/7/2025).
Ia menjelaskan, lonjakan kasus DBD biasanya terjadi saat peralihan musim hujan ke musim panas. Kondisi tersebut menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak ideal bagi jentik nyamuk.
“Saat musim hujan berlalu dan cuaca mulai panas, genangan air dari hujan sebelumnya tidak langsung kering. Ini menciptakan habitat ideal bagi nyamuk berkembang biak, sehingga risiko penularan DBD meningkat,” terangnya.
Yang perlu menjadi perhatian, sambungnya, DBD tidak hanya menyerang anak-anak, namun juga berisiko tinggi pada orang dewasa. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan demam tinggi yang berlangsung lebih dari tiga hari.
“Jika mengalami demam selama tiga hari berturut-turut dan tidak turun meski sudah minum obat, segera cek darah di Puskesmas. Jangan menunda, karena penanganan dini sangat penting,” imbaunya.
Selain penanganan medis, dr Iman menekankan pentingnya upaya pencegahan. Ia mendorong masyarakat untuk melakukan gerakan 3M yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
“Kita juga anjurkan untuk memperbaiki saluran air yang tersumbat, memasang kawat kasa di ventilasi rumah, serta menggunakan obat nyamuk atau fogging jika perlu,” tambahnya.
RSUD dr Murjani Sampit juga siap berkoordinasi dengan Puskesmas di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur guna memperkuat langkah pencegahan dan penanganan dini kasus DBD. (ri)
