Wabup Turun Langsung Yakinkan Warga, Pastikan Siswa SD Sekolah Rakyat Siap Diasramakan

|
<p>Wakil Bupati Irawati bersama Dinas sosial dan koordinator PKH di sela kegiatan kunjungan ke rumah warga, sasaran calon peserta didik Sekolah Rakyat , Kamis (31/7/2025).</p>

Wakil Bupati Irawati bersama Dinas sosial dan koordinator PKH di sela kegiatan kunjungan ke rumah warga, sasaran calon peserta didik Sekolah Rakyat , Kamis (31/7/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan keseriusannya dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat, termasuk melalui pendekatan khusus kepada calon siswa jenjang Sekolah Dasar (SD). Wakil Bupati Kotim Irawati bahkan turun langsung ke lapangan untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait konsep asrama yang masih disalahpahami sebagian warga.

Menurut Irawati, pendekatan paling intensif dilakukan kepada calon siswa SD karena rentang usia mereka yang masih sangat muda dan memerlukan perhatian khusus dari orang tua.

“Anak-anak usia 7 sampai 8 tahun ini bukan sekadar soal kondisi ekonomi. Kita juga harus melihat kesiapan emosional dan psikologis mereka. Karena itu kita benar-benar selektif dan hati-hati,” ujar Irawati, Kamis (31/7/2025).

Ia menjelaskan, masih banyak masyarakat yang salah paham soal konsep Sekolah Rakyat, terutama karena adanya istilah “diasramakan” yang menimbulkan kekhawatiran.

“Awalnya ada yang mengira ini semacam penculikan atau pengambilan paksa anak. Tapi setelah kami turun langsung, menjelaskan dengan tayangan video dari Kementerian Sosial, dan didampingi Dinas Sosial, mereka mulai paham dan menerima,” jelasnya.

Pemkab Kotim juga memastikan setiap calon siswa SD benar-benar layak dari segi kesiapan mental, kesehatan, dan dukungan dari keluarga. Kunjungan langsung ke rumah calon siswa menjadi metode utama dalam proses seleksi.

“Sekolah Rakyat ini bukan hanya soal belajar, tapi tentang pembentukan karakter dan pengasuhan yang lebih terarah. Jadi kita pastikan semua aspek betul-betul terpenuhi,” ucapnya.

Untuk jenjang SD, disiapkan dua rombongan belajar dengan tambahan kuota cadangan 10 persen. Proses penjaringan masih terus dilakukan hingga kuota terpenuhi, dan akan dilaporkan ke pemerintah pusat untuk diverifikasi akhir oleh kementerian terkait.

Wabup menegaskan, program ini akan terus dikawal secara langsung oleh pihaknya demi memastikan tidak hanya keberhasilan program, tetapi juga keberterimaan masyarakat. (dk)