Tragis! Tiga Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Kotim Selama Juni

Kasat Lantas Polres Kotim, AKP Haryanto saat mengecek arus mudik di terminal pati rumbi beberapa waktu lalu. (Foto Dok : Ist)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Selama bulan Juni 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat sebanyak 11 kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Kasat Lantas Polres Kotim, AKP Haryanto, mengatakan bahwa dari kejadian tersebut, tiga orang meninggal dunia, sementara 16 orang lainnya mengalami luka ringan, dengan total kerugian materi mencapai sekitar Rp 52 juta.
“Jumlah kejadian laka lantas selama bulan Juni sebanyak 11 kasus. Korban meninggal dunia ada tiga orang dan 16 orang mengalami luka ringan,” ungkap Haryanto. Salasa (8/7/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kelalaian pengendara, seperti tidak mengenakan helm, melanggar rambu lalu lintas, berkendara dalam kondisi mengantuk, hingga tidak sabar saat berkendara.
“Masyarakat masih rendah kesadarannya terhadap aturan lalu lintas. Banyak yang memaksakan diri untuk mendahului tanpa memperhatikan kondisi di depan, sehingga berujung kecelakaan,” tambahnya.
Adapun titik-titik rawan kecelakaan tercatat berada di jalan-jalan padat kendaraan, seperti di Jalan Tjilik Riwut, wilayah Kota Besi, dan Cempaga Hulu.
Untuk menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Kotim telah melakukan berbagai upaya preventif dan edukatif, seperti patroli rutin, razia kelengkapan kendaraan, serta sosialisasi keselamatan lalu lintas di sekolah-sekolah dan komunitas pengendara.
Pemasangan papan imbauan juga telah dilakukan di sejumlah ruas jalan strategis, seperti Jalan Tjilik Riwut, Jendral Sudirman, dan HM Arsyad, guna meningkatkan kesadaran pengguna jalan.
“Kami aktif memberikan edukasi langsung, baik ke sekolah, pangkalan ojek, hingga masyarakat umum. Harapannya, pengendara semakin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan,” ujar Haryanto.
Ia mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih waspada dalam berkendara. Ia menegaskan pentingnya memakai helm dan sabuk pengaman, serta menghindari penggunaan ponsel saat mengemudi.
“Kecelakaan bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga berdampak pada keluarga dan pengguna jalan lain. Mari kita ciptakan budaya tertib berlalu lintas bersama,” pungkasnya. (li)
