Tak Hanya Seru, Penutupan MPLS SMPN 4 Sampit Tekankan Karakter dan Keselamatan Siswa Baru

<p>Suasana penutupan MPLS di SMP Negeri 4 Sampit. (Foto: Apri) </p>
Suasana penutupan MPLS di SMP Negeri 4 Sampit. (Foto: Apri)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Suasana meriah dan penuh semangat mewarnai penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Negeri 4 Sampit. Lebih dari sekadar pengenalan lingkungan sekolah, kegiatan yang diikuti 288 siswa baru ini juga menjadi momentum pembentukan karakter positif generasi muda Kotawaringin Timur.

Ketua Panitia MPLS, Akhmad Saprudin Ruswandi, mengungkapkan rasa bangganya atas antusiasme peserta didik baru selama lima hari pelaksanaan. 

“Kami apresiasi semua pihak yang mendukung, mulai dari kepala sekolah, dewan guru, staf TU, OSIS, hingga orang tua siswa yang telah mendorong anak-anak mengikuti kegiatan ini dengan antusias,” ucap Akhmad, Jumat (18/7/2025).

Yang menarik, rangkaian MPLS di SMPN 4 Sampit tahun ini tak melulu berisi teori atau pengenalan sekolah. Kepala SMPN 4 Sampit, Anjar Subiantoro, menegaskan bahwa pihaknya menekankan pembiasaan “7 Kebiasaan Anak Hebat” sebagai pondasi utama siswa baru.

“Tujuh kebiasaan itu sederhana tapi sangat penting: bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu. Kalau ini konsisten diterapkan, anak-anak kita akan tumbuh jadi generasi yang bukan hanya cerdas intelektual, tapi juga sosial dan spiritual,” terang Anjar.

Tak hanya itu, siswa juga diperkenalkan dengan delapan dimensi karakter yang diharapkan menjadi profil lulusan ideal: keimanan, kewarganegaraan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

MPLS SMPN 4 Sampit juga memberi perhatian khusus terhadap isu-isu aktual di kalangan remaja. Pihak sekolah menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk membekali siswa tentang hak-hak anak dan perlindungan dari kekerasan. Satlantas Polres Kotim turut hadir memberikan edukasi tertib berlalu lintas, termasuk larangan penggunaan sepeda listrik di jalan raya bagi anak di bawah umur tanpa KTP atau SIM.

Menariknya lagi, siswa juga diajak menanam pohon lokal di lingkungan sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan.

“Kami ingin anak-anak bukan hanya tahu aturan, tapi juga paham bagaimana menerapkannya di kehidupan sehari-hari. MPLS ini bukan sekadar seremoni, tapi bagian dari perjalanan membentuk generasi yang berkarakter,” tutupnya. 

Dengan berakhirnya MPLS ini, seluruh siswa baru resmi menjadi bagian keluarga besar SMPN 4 Sampit, membawa semangat baru menuju tahun ajaran yang lebih baik dan berprestasi. (ri)