Siswa Baru SMPN 3 Sampit Dibekali Semangat Positif dan Kebersamaan

|
<p>Kegiatan MPLS di SMP Negeri 3 Sampit. (Foto: Ist) </p>

Kegiatan MPLS di SMP Negeri 3 Sampit. (Foto: Ist) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – SMP Negeri 3 Sampit Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dalam menyambut tahun ajaran baru 2025/2026 dari Senin hingga Jumat, 14-18 Juli 2025. 

Tema yang diusung tahun ini adalah “Membangun Semangat Baru yang Positif Mengukir Masa Depan Bersinar.”

Kepala SMP Negeri 3 Sampit, Siti Hadijah, menyampaikan bahwa MPLS menjadi ruang awal bagi para siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mengenal teman sebaya, serta membangun kebersamaan. 

“Saya berharap mereka bisa lebih akrab satu sama lain, saling bekerja sama, dan merasa bahwa mereka bagian dari keluarga besar sekolah ini,” ujarnya, Selasa (15/7/2025).

Menurut Hadijah, penting bagi siswa baru untuk memahami visi dan misi sekolah. Ia juga berperan sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut. “Dengan memahami arah dan tujuan sekolah, mereka akan bisa menyesuaikan diri dan tumbuh sesuai dengan harapan bersama,” tambahnya.

Antusiasme siswa baru cukup tinggi, dengan total 286 siswa yang terbagi dalam sembilan rombongan belajar. Setiap kelas menampung maksimal 32 siswa. Ketua Panitia MPLS, Mahrita, mengatakan bahwa kegiatan pra-MPLS telah dilaksanakan pada Jumat sebelumnya sebagai persiapan awal.

Mahrita menambahkan, tema Bersinar tahun ini memiliki makna mendalam, yakni singkatan dari Berprestasi, Religius, Sportivitas, Intelektual, Asri, dan Ramah. “Kami ingin nilai-nilai ini tertanam sejak awal siswa masuk ke lingkungan sekolah,” jelasnya.

Rangkaian materi MPLS menghadirkan sejumlah narasumber dari luar sekolah, seperti kepolisian yang mengangkat isu pencegahan judi online dan napza, serta dinas terkait yang memberikan pembekalan soal penanganan kekerasan di sekolah. 

Selain itu, siswa juga dikenalkan pada fasilitas sekolah, tata tertib, guru-guru, serta kegiatan ekstrakurikuler.

“Kami berharap semua materi yang diberikan bisa menjadi bekal dan diterapkan dalam keseharian, baik di dalam maupun luar sekolah,” tutup Mahrita. (ri)