Sekolah Rakyat Kotim Masuki Tahap Perbaikan, Upayakan Penuhi Kuota Siswa

|
<p>Wakil Bupati Kotim, Irawati saat diwawancarai. (Foto: Apri)</p>

Wakil Bupati Kotim, Irawati saat diwawancarai. (Foto: Apri)


TINTABORNEO.COM, Sampit – Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati, menyampaikan perkembangan terkini terkait Sekolah Rakyat atau Sekolah Perintis yang telah memasuki tahap perbaikan dan persiapan proses belajar mengajar. Menurutnya, program tersebut mengalami beberapa penyesuaian dari Kementerian Sosial RI, salah satunya penambahan rombongan belajar untuk tingkat sekolah dasar (SD).

“Tahun ini sudah bisa dilakukan proses belajar mengajar, tetapi ada perubahan. Dari Kementerian Sosial meminta adanya rombel untuk tingkat SD, jadi akhirnya dibagi dua. Dua rombel untuk SLTA dan dua rombel untuk SD, masing-masing menampung 50 anak,” ujar Irawati, Jumat (11/7/2025).

Namun, Irawati mengakui, hingga saat ini Pemkab Kotim mengalami kendala dalam mencari calon siswa tingkat SD yang bersedia mengikuti program tersebut karena sistem asrama. 

“Orang tua merasa berat meninggalkan anak di asrama. Saat ini baru 10 anak SD yang siap diasramakan. Untuk tingkat SLTA pun belum genap 50 anak,” jelasnya.

Selain tantangan teknis, Pemkab juga harus memastikan data calon siswa sesuai dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial. 

“Kami tidak bisa sembarangan mengambil anak. Kalau ditemukan tidak sesuai DTSEN, kita bisa dapat peringatan. Jadi, data dari PKH dan Dinas Sosial kami sandingkan dengan DTSEN,” tegas Irawati.

Wakil Bupati menambahkan, pihaknya terus berupaya mencari solusi bersama PKH agar target jumlah siswa, yaitu 50 anak untuk SLTA dan 50 anak untuk SD, dapat tercapai. Rekrutmen mengacu pada kelompok masyarakat dari desil 1 hingga desil 7.

“Kalau tdak terpenuhinya 50 untuk SLTA dan SD berarti itulah kemampuan kami saat ini, mungkin nanti ad sanksinya. Tapi, kami terus bekerja keras agar sekolah perintis ini berjalan maksimal,” ucapnya. 

Menurut Irawati, perbaikan fasilitas sekolah sudah hampir rampung dan proses belajar mengajar ditargetkan bisa dimulai pada 17 Juli 2025. 

“Walaupun gurunya dari Kemensos belum datang, kita tetap persiapkan semuanya agar kegiatan belajar mengajar bisa segera berjalan,” pungkasnya.

Masyarakat dan media juga diajak untuk membantu menyosialisasikan program ini agar semakin banyak warga yang tertarik mengikutsertakan anak-anaknya di Sekolah Rakyat Kotim. (ri)