Sampit Trade Festival 2025 Dimeriahkan Peserta dari Luar Daerah

Suasana persiapan stand di lokasi Sampit Trade Festival 2025, di Lapangan Mini Stadion 29 November, Sabtu (5/7/2025). (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menggulirkan program pemulihan ekonomi daerah melalui gelaran Sampit Trade Festival 2025. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan penuh, mulai 5 hingga 12 Juli 2025, dan dipusatkan di Lapangan Mini Stadion 29 November, Sampit.
Sejak Sabtu pagi, (5/7/2025), geliat persiapan sudah tampak di lokasi acara. Sejumlah pelaku usaha sibuk menata dagangan, membawa perlengkapan, dan mempersiapkan stand masing-masing. Event ini diharapkan menjadi penghubung langsung antara pelaku usaha dan masyarakat, sekaligus ruang promosi yang strategis bagi produk lokal.
Ketua UMKM Harati, Rahmat Kotim, menyampaikan bahwa tahun ini panitia menyediakan 40 stand, yang terdiri dari 15 pelaku UMKM lokal serta 25 peserta dari luar daerah seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Palangka Raya, Seruyan, dan Kalimantan Timur. Menurutnya, kehadiran pelaku usaha dari berbagai daerah turut meningkatkan daya tarik festival.
“Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang jual beli, tapi juga sarana memperluas jaringan, menumbuhkan daya saing, dan memotivasi UMKM Kotim untuk terus berkembang,” kata Rahmat.
Festival akan diisi dengan berbagai aktivitas menarik, mulai dari bazar kuliner, pameran produk UMKM, stan otomotif, wahana permainan anak, hingga hiburan malam yang menampilkan live music dan pertunjukan panggung. Antusiasme peserta, khususnya dari luar daerah, menjadi indikator bahwa event ini memiliki daya magnet ekonomi yang besar.
Untuk memeriahkan pembukaan, DJ Reza Yayank dari Banjarmasin akan tampil menghibur pengunjung. Sementara di malam penutupan, penyanyi jebolan ajang KDI, Purnama, dijadwalkan naik panggung sebagai bintang utama.
Panitia menargetkan transaksi ekonomi yang berputar selama festival berlangsung dapat mencapai Rp3 hingga Rp5 miliar. Capaian ini diyakini dapat memberi dorongan signifikan bagi kebangkitan sektor UMKM dan ekonomi lokal pasca pandemi.
“Multiplier effect-nya sangat besar. Bukan hanya omzet, tapi juga motivasi dan kualitas pelaku usaha lokal bisa meningkat,” pungkasnya. (ri)
