Sampah Menumpuk, Pemkab Kotim Kebut Penanganan di TPA Km 14

Bupati Kotim, Halikinnor didampingi Kepala DLH Kotim dan Bina Marga ketika meninjau penanganan Sampah di TPA Jalan Jenderal Sudirman Km 14, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan MB Ketapang, Jumat (18/7/2025). (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit -Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mempercepat penanganan tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jalan Jenderal Sudirman Km 14, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan MB Ketapang. Bupati Kotim, Halikinnor, meninjau langsung progres pengelolaan sampah di lokasi tersebut didampingi jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Bina Marga.
Penanganan tumpukan sampah disebutnya menunjukkan hasil positif. Halikinnor menargetkan seluruh sampah yang sempat menumpuk di lokasi tersebut bisa terselesaikan paling lambat dalam dua bulan ke depan.
“Alhamdulillah, sudah ada penguraian dan beberapa titik bisa diuruk. Jalan yang kemarin belum ada, sekarang sudah dibuat, supaya proses penanganannya lebih cepat. Harapan kita, dalam satu sampai dua bulan ke depan, lokasi ini sudah bersih,” ujar Halikinnor, Jumat (18/7/2025).
Ia mengungkapkan, penyelesaian permasalahan sampah menjadi prioritas utama Pemkab Kotim. Bahkan, jika diperlukan, sejumlah program lain akan ditunda demi memastikan pengelolaan sampah berjalan optimal.
“Kalau anggarannya kurang, saya siap menunda program lain karena persoalan sampah ini prioritas. Kalau menumpuk, sampah menyebarkan bau tak sedap dan bisa menimbulkan sanksi. Masyarakat pasti juga akan protes,” tegasnya.
Tidak hanya fokus pada penanganan jangka pendek, ia juga menyampaikan pentingnya penyusunan perencanaan jangka panjang, termasuk penyusunan master plan pengelolaan sampah dan penyediaan sarana pendukung yang memadai.
“Masalah sampah tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu atau dua OPD. Ini perlu kerja sama komprehensif dari semua pihak. Penduduk terus bertambah, sampah pun bertambah. Maka, perencanaannya harus matang dan berjangka panjang,” tambahnya.
Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dalam membuang sampah, terutama dalam hal waktu dan pemilahan antara sampah organik dan nonorganik.
“Saya baru sadar setelah melihat langsung, ternyata tidak banyak yang tahu kalau tumpukan sampah bisa separah ini. Masyarakat harus mentaati jam buang sampah ke depo. Kalau bisa, sampah juga dipilah sejak dari rumah,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala DLH Kotim, Marjuki, mengatakan fokus pihaknya saat ini adalah meningkatkan efektivitas pengangkutan dan pengelolaan sampah dari depo ke TPA. Ia memastikan bahwa penanganan tidak lagi dilakukan secara asal-asalan.
“Sekarang kami tidak ingin sekadar memindahkan masalah dari depo ke TPA. Dulu belum ada master plan, sekarang sudah dirancang. Kami buat lubang-lubang agar sampah bisa langsung ditimbun dan ditutup kembali dengan tanah. Nanti kawasan ini akan menjadi tanah kembali, bahkan bisa ditanami rumput atau tanaman bermanfaat,” jelas Marjuki.
Ia menambahkan, area di samping kantor TPA ditargetkan bersih dalam waktu dua minggu. Lubang baru akan dibuat di lokasi tersebut dan pembuangan sampah sembarangan tidak lagi diperbolehkan. (ri)