Saksi Mata Ungkap Kronologi Duel Maut Ibu 63 Tahun Melawan Buaya Tanpa Senjata

TINTABORNEO.COM, Sampit – Rasa haru sekaligus ketegangan masih menyelimuti keluarga Nursehan (63), korban selamat dari serangan buaya di tepian Sungai Mentaya, Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kejadian menegangkan itu terjadi pada Senin 21 Juli 2025 pagi, disaksikan langsung oleh keluarga terdekat korban.
Anak bungsu korban, Yuni, yang rumahnya berada tak jauh dari rumah sang ibu, menceritakan detik-detik kejadian yang nyaris merenggut nyawa ibunya.
“Saat itu ibu saya baru selesai mandi dan hendak naik ke tangga, tiba-tiba seekor buaya besar yang panjangnya diperkirakan empat meter muncul dari dalam sungai dan langsung menerkam,” ucap Yuni saat diwawancarai, Senin sore di RSUD Dr Murjani Sampit.
Yuni mengaku tak melihat langsung momen sang ibu diterkam, namun ia mendengar jeritan minta tolong dari arah sungai. Bersama suaminya, ia lari menuju sumber suara dan mendapati ibunya sudah ditarik masuk ke dalam air.
“Ibu saya digigit tangan kanannya. Tapi, beliau masih sempat melawan dengan tangan kirinya. Tangan itu dimasukkan ke mulut buaya untuk membuka rahangnya. Akibatnya, pergelangan tangan kirinya robek parah dan harus dijahit 44 jahitan,” kisah Yuni.
Pertarungan hidup dan mati itu diperkirakan berlangsung sekitar lima menit. Buaya sempat membawa tubuh sang ibu ke tengah sungai. Namun, keberanian dan insting bertahan hidup Nursehan membuatnya mampu melepaskan diri dari cengkeraman predator buas tersebut.
“Ibu saya akhirnya berhasil lepas. Ketika kami sampai di lokasi, buayanya sudah pergi. Ibu dalam keadaan sangat lemas, tapi masih sadar. Kami langsung membawanya ke Puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD dr Murjani Sampit,” lanjutnya.
Menurut Yuni, selama ini ibunya sering mandi di lokasi tersebut. Namun baru kali inilah terjadi insiden mengerikan. Pascakejadian, warga juga melihat buaya serupa muncul di lokasi lain dengan ukuran yang sama, mengindikasikan bahwa hewan tersebut kemungkinan masih berkeliaran di sekitar permukiman.
“Ini kejadian pertama. Ibu saya sudah sering mandi di situ,” ujarnya.
Saat ini pada pukul 15.40 WIB , pihak keluarga masih menanti hasil operasi yang sedang dijalani Nursehan di RSUD dr Murjani. Sebelum masuk ruang operasi, kondisi korban masih dalam keadaan sadar, meski fisik sangat lemah akibat luka gigitan dan trauma hebat. (li)