RSUD dr Murjani Sampit Dukung Program Rehabilitasi Narkoba di Lapas Sampit

|
<p>Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany dan Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Muhammad Yani, saat melaksanakan tanda tangan kerjasama program rehabilitasi sosial, Kamis (17/7/2025). (Foto: Ist) </p>

Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit, dr Yulia Nofiany dan Kepala Lapas Kelas IIB Sampit, Muhammad Yani, saat melaksanakan tanda tangan kerjasama program rehabilitasi sosial, Kamis (17/7/2025). (Foto: Ist) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – RSUD dr Murjani Sampit resmi menjalin kerja sama dengan Lapas Kelas IIB Sampit untuk mendukung program rehabilitasi sosial warga binaan kasus penyalahgunaan narkotika. Kerja sama tersebut ditandatangani Kamis (17/7) dan akan melibatkan tim medis rumah sakit dalam proses pendampingan rehabilitasi.

“Ini memang programnya Lapas, mereka punya kegiatan rehabilitasi sosial untuk warga binaan. Untuk mendukung itu, Lapas menggandeng rumah sakit agar bisa membantu pelaksanaan pembinaannya,” kata Setia Rahmadi, Wakil Direktur Umum Anggaran dan Keuangan RSUD dr Murjani.

Dalam pelaksanaan program ini, RSUD Murjani akan menerjunkan tim yang terdiri dari dokter spesialis jiwa, psikolog klinis, perawat, dan tenaga kesehatan dari puskesmas yang sudah mengikuti pelatihan rehabilitasi.

“Kita kan punya dokter spesialis jiwa, dan itu memang dibutuhkan untuk rehabilitasi sosial. Jadi kami libatkan tim dari Murjani, termasuk psikolog klinis, untuk ikut mendampingi dan melakukan penilaian di sana,” jelas Setia.

Proses rehabilitasi dilakukan langsung di dalam area Lapas dengan pertimbangan keamanan dan efisiensi. Menurutnya, membawa warga binaan keluar ke rumah sakit dikhawatirkan menimbulkan kendala pengamanan.

“Lebih efisien dan aman kalau tim kami yang ke Lapas,” ujarnya.

Tim akan dipimpin oleh dr dr. Moch. Choirul Waro dari RSUD Murjani, didampingi dua psikolog klinis, dokter puskesmas terlatih, dan perawat. Asesmen awal dijadwalkan dimulai pada Senin pekan depan.

“Nanti kegiatan lanjutan seperti model pembinaannya itu akan dibicarakan lebih teknis di lapangan,” pungkasnya. (ri)