Renovasi Islamic Center Jadi Langkah Awal Pembangunan Sekolah Rakyat Rintisan

|
<p>Wakil Bupati Kotim, Irawati (Foto : Andri)</p>

Wakil Bupati Kotim, Irawati (Foto : Andri)


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhirnya mendapat restu dari pemerintah pusat untuk membangun Sekolah Rakyat Rintisan (SRR), sebuah program pendidikan berbasis asrama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Pembangunan tahap awal akan dimulai di kawasan Islamic Center, Jalan Jenderal Sudirman, Sampit. Lokasi ini sebelumnya dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan dan akan segera direnovasi untuk menyesuaikan kebutuhan sekolah.

“Alhamdulillah, setelah perjuangan panjang, pembangunan Sekolah Rakyat Rintisan tahap 1C di Kotim disetujui Kementerian PUPR. Renovasi Islamic Center menjadi langkah awal sebelum sekolah resmi dibuka,” kata Wakil Bupati Kotim, Irawati Rabu (9/7/2025).

Berdasarkan surat resmi dari Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Kalteng di bawah Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PUPR, pembangunan SRR ini merupakan bagian dari program nasional yang menargetkan 100 sekolah di 73 titik se-Indonesia.

“Untuk mempercepat pembangunan, pihaknya meminta dukungan penuh dari Pemkab Kotim dalam hal pengosongan lokasi dan penyerahan lahan,” sebutnya. 

Sekolah ini akan difokuskan untuk jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Menurut Irawati, angka putus sekolah di jenjang ini masih tinggi di Kotim, terutama dari keluarga miskin.

“Kita kekurangan sekolah tingkat atas. Banyak anak dari keluarga tidak mampu yang tidak melanjutkan sekolah setelah SMP. Sekolah ini diharapkan jadi solusi nyata,” tegasnya.

Pemkab menargetkan kuota awal sebanyak 100 siswa, yang akan dibagi dalam empat rombongan belajar (rumbel), masing-masing 25 siswa. Sasarannya adalah anak-anak dari keluarga miskin yang masuk Desil 1 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Ekstrem Nasional (DTSEN) milik Kemensos RI.

Berbeda dari sekolah umum, Sekolah Rakyat Rintisan ini akan mengharuskan siswa tinggal di asrama selama masa pendidikan. Islamic Center dipilih karena sudah memiliki fasilitas penunjang seperti ruang kelas, ruang makan, tempat ibadah, asrama putra-putri, hingga dapur umum.

“Untuk menghindari siswa berhenti di tengah jalan, mereka harus menandatangani surat pernyataan kesanggupan tinggal di asrama sampai lulus,” tutupnya. (dk)