Realisasi Anggaran DPMD Kotim Sudah Capai 38 Persen, Satu Desa Masih Tertahan

Kepala DPMD Kotim, Raihansyah.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pelaksanaan program pembangunan pedesaan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan progres yang cukup menggembirakan. Hingga pertengahan 2025, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim melaporkan realisasi anggaran mencapai 38,58 persen dari total pagu yang telah ditetapkan.
Kepala DPMD Kotim Raihansyah menyampaikan, pihaknya awalnya memiliki pagu murni sebesar Rp9,6 miliar. Namun, seiring penyesuaian anggaran, sempat turun menjadi Rp9,1 miliar, sebelum akhirnya kembali naik ke angka Rp9,4 miliar pada pagu perubahan tahun ini.
“Tambahan sekitar Rp299 juta kita gunakan khusus untuk belanja pegawai, terutama dalam menyesuaikan gaji dan tunjangan tambahan penghasilan (TPP) bagi enam CPNS serta enam PPPK yang baru saja diangkat,” jelas Raihansyah beberapa waktu lalu.
Meski serapan tergolong positif, DPMD masih menemui kendala di lapangan. Salah satunya terkait Dana Desa (DD) yang belum tersalurkan ke Desa Tumbang Tawan di Kecamatan Bukit Santuai. Awalnya, desa yang belum menerima DD disebut berada di Kecamatan Mentaya Hulu, namun setelah diverifikasi ternyata berbeda.
“Untuk kabupaten, kami sudah siap mendistribusikan Dana Desa. Tapi karena pengajuan administrasi dari pihak desa belum lengkap dan terlambat, maka penyaluran pun belum bisa dilaksanakan,” ungkapnya.
Menurut Raihansyah, persoalan ini menjadi pelajaran penting agar desa lebih sigap dalam menyiapkan dokumen dan prosedur administrasi.
“Kami selalu mengingatkan agar desa lebih aktif mengurus administrasi. Kalau bisa tepat waktu, penyaluran bisa cepat, sehingga pembangunan dan program pemberdayaan masyarakat berjalan lancar,” tegasnya. (ri)
