Puskesmas Baamang II Gencar Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan dan Imunisasi Anak Sekolah

Kegiatan sosialisasi Puskesmas Baamang II terkait Pemeriksaan Kesehatan dan Imunisasi Anak Sekolah. (Foto: Ist)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Puskesmas Baamang II Kotawaringin Timur (Kotim) gencar menggelar sosialisasi terkait Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk anak sekolah serta program imunisasi.
Kepala Puskesmas Baamang II, dr Desliana Eka Maulitita menjelaskan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini akan mulai dilaksanakan pada Agustus 2025.
“Pemeriksaan tidak hanya meliputi screening dan pengecekan kesehatan, tetapi juga tes kebugaran serta pemberian imunisasi untuk siswa kelas 1, 2, 5, dan 9,” ungkapnya, Minggu (20/7/2025).
Kegiatan diisinya dengan penyampaian materi oleh narasumber kepada para peserta yang terdiri dari para guru SD, SMP, dan SMA/sederajat di Aula
Kecamatan Baamang pada Kamis dan Jumat, 17-18 Juli 2025.
Dalam sosialisasinya, Desliana menekankan pentingnya peran sekolah dalam mendukung program kesehatan pemerintah.
Pemeriksaan pada anak sekolah nantinya tidak hanya berupa screening dan pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis, tetapi juga dilengkapi dengan tes kebugaran bagi anak-anak usia 10 tahun ke atas.
“Selain itu, akan ada juga pemberian imunisasi, yakni imunisasi campak dan Td untuk siswa kelas 1 dan 2, serta imunisasi HPV untuk siswa kelas 5 dan kelas 9,” jelas Desliana.
Ia menambahkan, jika dalam hasil pemeriksaan ditemukan adanya gangguan kesehatan seperti gangguan ketajaman penglihatan, maka siswa akan segera dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan ke puskesmas atau rumah sakit.
Sedangkan jika hasil tes kebugaran menunjukkan kurangnya kemampuan fisik, maka akan dilakukan edukasi agar siswa melakukan aktivitas fisik rutin selama 30 menit setiap hari.
“Kami sangat berharap dukungan penuh dari pihak sekolah untuk memfasilitasi dan menyukseskan program ini, karena tujuannya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan anak-anak agar mereka dapat belajar dan berkembang secara optimal,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi antusiasme para guru yang hadir mengikuti sosialisasi tersebut. Menurutnya, semangat dari para pendidik ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kesehatan peserta didik semakin tinggi, seiring dengan kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat di lingkungan pendidikan.
“Melalui materi yang disampaikan, kami harap para guru bisa mengaplikasikan pengetahuan tersebut kepada siswa, dan mengajak mereka mengutamakan pola hidup sehat dalam aktivitas sehari-hari,” imbuhnya.
Imunisasi adalah upaya pencegahan penting agar anak terhindar dari penyakit infeksi atau meringankan gejalanya bila suatu saat terinfeksi. Ia menjelaskan bahwa melalui imunisasi, kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dapat ditingkatkan.
Hal ini membuat imunisasi disebut sebagai metode paling efektif dalam mencegah berbagai penyakit infeksi.
Tujuan pemberian imunisasi kepada anak SD adalah untuk mempertahankan kekebalan tubuh dan memperpanjang masa perlindungan pada anak yang telah mendapatkan imunisasi dasar.
Perlindungan ini terutama ditujukan terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella. Penyakit-penyakit tersebut tidak hanya dapat menyerang bayi dan balita, tetapi juga anak usia sekolah dasar.
Pada akhirnya, imunisasi ini bukan hanya melindungi anak dari serangan infeksi, tetapi juga membantu meningkatkan performa belajar dan menjadikan anak lebih sukses di sekolah dasar.
“Sebab, anak yang sehat lebih mungkin aktif di sekolah dan tidak terganggu oleh penyakit. Imunisasi juga mampu melindungi perkembangan otak anak, sehingga berdampak positif terhadap fungsi kognitifnya,” terangnya.
Ia mengajak semua pihak untuk terus menjaga kemitraan antara puskesmas dan sekolah demi keberlanjutan program kesehatan.
“Bersama-sama menjaga anak-anak kita dengan pola hidup sehat, terutama mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta rutin berolahraga agar peserta didik kita jauh dari berbagai penyakit maupun infeksi,” tambahnya.
Desliana menegaskan bahwa kesehatan adalah hal utama yang harus dijaga bersama. Dengan kemitraan yang kuat, pihaknya juga siap menyelesaikan secara kolaboratif jika nantinya ditemukan masalah kesehatan pada siswa selama program berlangsung.
“Harapan kita bersama, mari jaga pola hidup sehat agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang kuat dan cerdas, serta terhindar dari berbagai penyakit atau infeksi,” tutupnya. (ri)