PLTD Baamang Tutup Akses Bagi Wartawan Saat Kebakaran!

Pintu masuk PLTD ditutup saat terjadinya kebakaran didalam, Selasa (15/7/2025) pagi. (Foto : Agus)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Kebakaran yang melanda Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Baamang, Selasa pagi (15/7/2025), tidak hanya menggegerkan warga Kota Sampit, tetapi juga membuat akses peliputan ke lokasi kejadian menjadi terbatas. Sejumlah wartawan yang hendak meliput langsung ke dalam area PLTD tidak diizinkan masuk oleh pihak keamanan saat proses pemadaman itu berlangsung.
Pembatasan tersebut dilakukan atas dasar alasan keselamatan, mengingat asap tebal yang ditimbulkan oleh kabel-kabel yang terbakar di dalam area pembangkit sangat berbahaya jika terhirup. Asap tersebut mengandung zat-zat kimia beracun yang bisa menyebabkan sesak napas hingga keracunan.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa petugas pemadam kebakaran yang memasuki area kebakaran dibekali dengan perlengkapan keselamatan lengkap, seperti masker khusus, tabung oksigen, dan pakaian pelindung. Hal ini menunjukkan tingginya risiko yang ada di dalam area PLTD saat kebakaran berlangsung.
Salah seorang warga setempat bernama Andin juga membenarkan bahwa penjagaan di pintu masuk PLTD dilakukan dengan ketat. Hanya petugas yang menggunakan perlengkapan lengkap yang diizinkan masuk ke lokasi kejadian.
“Memang dijaga ketat, tidak sembarangan orang bisa masuk. Harus pakai alat pelindung diri lengkap. Karena asapnya itu dari kabel yang terbakar, sangat berbahaya kalau terhirup,” ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun, saat proses pemadaman berlangsung, asap pekat memenuhi hampir seluruh ruangan di dalam area PLTD, sehingga menyulitkan petugas untuk melihat titik api. Seorang anggota tim pemadam mengungkapkan bahwa di dalam lokasi kebakaran, api tidak begitu terlihat secara kasat mata, tetapi asap sangat pekat dan membuat jarak pandang terbatas.
“Yang terlihat hanya asap hitam tebal, kita harus pakai oksigen dan masker full face karena sangat menyengat,” ujar salah seorang petuga pemadaman usai melakukan pemadaman api.
Setelah berjibaku selama lebih dari satu jam, akhirnya sekitar pukul 11.40 WIB petugas berhasil memadamkan api secara menyeluruh dan memasuki tahap pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi titik api yang tersisa.
Hingga berita ini dinaikan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PLTD atau PLN terkait penyebab pasti kebakaran, namun dugaan sementara mengarah pada korsleting akibat gardu mengalami kelebihan beban (overheat). (li)