Perubahan Perilaku Masyarakat Jadi Kunci Cegah Serangan Buaya

TINTABORNEO.COM, Sampit – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Angga Aditya Nugraha, menegaskan bahwa perubahan perilaku masyarakat dalam beraktivitas di sekitar sungai menjadi kunci utama dalam mencegah serangan buaya yang kian sering terjadi di wilayah selatan Kotim.
“Selama kebiasaan mandi, mencuci, atau berwudu di sungai tidak ditinggalkan, maka risiko serangan buaya tetap tinggi. Terutama pada waktu-waktu rawan seperti Magrib, Isya, dan Subuh,” ujar Angga, Rabu (30/7/2025).
Ia mengatakan, selain larangan beraktivitas di sungai pada malam hingga pagi hari, masyarakat juga diimbau tidak membuang sisa makanan atau bangkai hewan ke sungai. Hal itu dinilai dapat memancing buaya mendekat ke permukiman warga.
“Intensitas kemunculan buaya semakin tinggi akhir-akhir ini. Masyarakat harus benar-benar memahami bahwa sungai bukan lagi tempat aman untuk MCK,” tegasnya.
Menurutnya, pembangunan fasilitas MCK oleh pemerintah daerah merupakan langkah awal yang baik, namun tidak akan efektif tanpa dukungan masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi secara rutin dan pendekatan budaya dianggap penting dalam mengubah kebiasaan yang sudah berlangsung turun-temurun.
“Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal kesadaran. Karena itu butuh pendekatan terus-menerus agar masyarakat mau beralih ke cara yang lebih aman,” jelas Angga.
Ia juga menilai bahwa gangguan habitat dan kelangkaan mangsa alami menjadi salah satu penyebab meningkatnya konflik antara manusia dan buaya. Satwa liar yang kesulitan mendapatkan makanan bisa menjadikan manusia sebagai sasaran.
Lebih jauh, Angga mengungkapkan bahwa upaya penanganan buaya kini berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), namun pemerintah daerah tetap harus proaktif, termasuk dalam rencana penangkaran buaya di Pulau Hanibung.
“Namun penangkaran saja tidak cukup jika masyarakat masih beraktivitas di sungai seperti biasa. Ini tanggung jawab bersama, dan perubahan harus dimulai dari kesadaran masyarakat itu sendiri,” tandasnya. (ri)