Penertiban Lapak di Pasar Keramat Picu Protes Pedagang: “Ini Bukan Penertiban, Tapi Penggusuran”

|
<p>Penertiban lapak pedagang di kawasan Jalan Sukabumi, Kecamatan Baamang, Sampit, Senin (28/7/2025).</p>

Penertiban lapak pedagang di kawasan Jalan Sukabumi, Kecamatan Baamang, Sampit, Senin (28/7/2025).


TINTABORNEO.COM, Sampit – Penertiban lapak pedagang oleh Satpol PP di kawasan Jalan Sukabumi sekitar Pasar Keramat, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin (28/7/2025), berlangsung ricuh. Sejumlah pedagang menolak pembongkaran yang disebut dilakukan sepihak tanpa solusi yang jelas.

Bangunan semi permanen yang berdiri di atas drainase dan atapnya menjorok ke badan jalan menjadi sasaran utama penertiban. Selain dianggap melanggar aturan, aktivitas jual beli di pinggir jalan dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas dan meresahkan pengguna jalan.

“Saya setuju saja kalau ditertibkan, pagi pas antar anak sekolah sering macet. Karena banyak yang berjualan di pinggir jalan, jadi pembeli juga parkir sembarangan, bikin macet,” ujar Sari, warga Baamang yang mendukung langkah tersebut.

Namun, reaksi berbeda datang dari para pedagang. Mereka menilai langkah pemerintah tidak adil dan cenderung diskriminatif.

“Ini bukan penertiban tapi penggusuran. Kalau mau tertibkan, jangan pilih-pilih,” kata Asmuri, Wakil Ketua Pengurus Pasar Keramat.

Menurutnya kalau mau menata kota, yang tertibkan dimulai dari wilayah kota dulu, bukan hanya kawasan Pasar Keramat saja. 

“Di tempat lain juga banyak yang jualan di atas trotoar dan parit. Tertibkan dulu pasar lain, seperti pasar subuh juga,” ucapnya. 

Ia juga menyoroti kapasitas pasar yang dinilai sudah tidak memadai untuk menampung seluruh pedagang. “Kami ini cari makan, bukan cari masalah. Kami mau keadilan, kami bersedia mundur tapi tidak seperti ini,” lanjutnya.

Situasi sempat memanas. Beberapa pedagang memilih membongkar lapaknya sendiri, sementara lainnya masih bertahan. Ada juga yang hanya mengemasi barang dagangan tanpa kejelasan harus pindah ke mana.

“Hari ini saya libur dulu jualan. Mau gimana lagi, masih ricuh, siapa juga yang mau beli dalam kondisi begini,” kata Hoseima, salah satu pedagang.

Penertiban tersebut sempat membuat arus lalu lintas di sekitar pasar tersendat. Ketegangan antara pedagang dan aparat beberapa kali terjadi, sempat ada aksi dorong-dorongan, beruntung kondisi ini cepat mereda. Hingga saat ini petugas Pol PP dan aparat terkait lainnya masih bertahan di lokasi. Pembongkaran pun masih belum dilanjutkan. (dk)