Pendidikan Dasar NU Digelar di Kotim

|
<p>Peserta kaderisasi PCNU saat berfoto bersama sejumlah pejabat dan petinggi NU. (Foto: Ist) </p>

Peserta kaderisasi PCNU saat berfoto bersama sejumlah pejabat dan petinggi NU. (Foto: Ist) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Gerakan penguatan kader di tubuh Nahdlatul Ulama (NU) terus berjalan di Kalimantan Tengah. Setelah sukses dilaksanakan di beberapa kabupaten, Pendidikan Dasar Kader NU kini digelar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), yang menjadi pelaksanaan angkatan kedua di wilayah itu.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Tengah, Dr HM Wahyudie F Dirun menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari komitmen NU dalam membangun kualitas sumber daya manusia di internal organisasi.

“Kita sangat merespons gerakan kaderisasi yang mulai berjalan di beberapa PCNU kabupaten. Pangkalan Bun sudah sampai angkatan kedua, Lamandau juga. Nah, sekarang lanjut ke Kotawaringin Timur,” ujarnya.

Ia mengatakan, tingginya antusiasme peserta menjadi penanda positif bagi proses regenerasi dalam tubuh NU. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari sistem kaderisasi tiga tingkat yang telah ditetapkan oleh Pengurus Besar NU melalui Muktamar di Lampung, meliputi pendidikan dasar, menengah, dan lanjutan atau Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN).

“Ini langkah awal mereka untuk terus berkarya. Kader-kader NU itu cukup banyak, sehingga mereka semua ingin berlomba-lomba ikut pendidikan dasar ini,” imbuhnya.

Berbeda dari beberapa daerah lain yang masih mengandalkan pondok pesantren sebagai lokasi kegiatan, pelatihan kali ini digelar di kantor PCNU Kotim yang sudah memiliki bangunan permanen. Hal ini dinilai menjadi salah satu kemajuan infrastruktur NU di daerah.

Dr Wahyudie juga menegaskan pentingnya pendidikan kader ini tidak hanya bagi struktur organisasi, tetapi juga bagi penguatan nilai-nilai kultural NU. 

“Secara struktural, pendidikan ini sangat menentukan bagaimana mereka bisa berkiprah di kepengurusan NU. Secara kultural, mereka akan lebih memahami perjuangan para pendiri NU dan peran NU dalam menjaga NKRI,” jelasnya.

Materi pelatihan mencakup penguatan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, wawasan ke-NU-an, serta semangat nasionalisme dalam bingkai kebangsaan. 

“Karena NU itu kan melekat dengan NKRI. Itu yang kita tanamkan,” pungkasnya. (ri)