Patroli KP XVIII-2001 Gencar Edukasi Nelayan tentang Bahaya Destructive Fishing di DAS Barito

Patroli KP XVIII-2001 Gencar Edukasi Nelayan tentang Bahaya Destructive Fishing di DAS Barito
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Buntok– Dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem perairan dan mendukung praktik perikanan yang berkelanjutan, Kapal Polisi KP XVIII-2001 milik Ditpolairud Polda Kalimantan Tengah gencar melakukan patroli dan penyuluhan di kawasan perairan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Minggu pagi, 20 Juli 2025.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Komandan KP XVIII-2001, Bripka Aris Pujianto,  atas perintah Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Dony Eka Putra, yang mewakili Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan. Dalam patroli tersebut, petugas menyambangi nelayan dan masyarakat pesisir untuk memberikan penyuluhan terkait bahaya praktik destructive fishing atau penangkapan ikan dengan cara yang merusak lingkungan.

Destructive fishing sendiri merupakan metode penangkapan ikan yang menggunakan alat atau bahan berbahaya seperti bom, racun, atau setrum listrik yang tidak hanya membunuh ikan secara masif, tetapi juga merusak terumbu karang, membunuh biota laut lainnya, dan menghancurkan ekosistem perairan secara keseluruhan.

“Kami ingin masyarakat memahami bahwa praktik seperti itu tidak hanya melanggar hukum, tapi juga mengancam mata pencaharian mereka sendiri dalam jangka panjang,” ungkap Bripka Aris. 

Dalam sesi penyuluhan, personel Ditpolairud juga memperkenalkan metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Masyarakat diajak untuk menggunakan alat tangkap tradisional yang telah disesuaikan dengan regulasi perikanan yang berlaku. Selain itu, petugas juga memberikan contoh konkret tentang dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh bom ikan dan penggunaan bahan kimia.

Respons masyarakat terhadap penyuluhan ini sangat positif. Para nelayan mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dan menyatakan komitmennya untuk meninggalkan praktik-praktik yang merusak lingkungan. Bahkan, sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan dukungannya agar Ditpolairud terus aktif menyuarakan kesadaran menjaga kelestarian ekosistem perairan.

Dirpolairud Kombes Pol Dony Eka Putra menegaskan bahwa upaya pencegahan melalui edukasi seperti ini akan terus dilakukan secara rutin dan menyeluruh di wilayah perairan lainnya. Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan hidup dan mematuhi aturan perikanan.

“Melalui patroli terpadu dan penyuluhan langsung kepada masyarakat, kami ingin menciptakan perikanan yang berkelanjutan dan bebas dari destructive fishing. Ini adalah investasi untuk masa depan ekosistem perairan dan ketahanan pangan bangsa,” tutupnya. (li)