Pasukan TNI dan BPBD Latihan Bersama Tanggap Darurat Karhutla

|
<p>Kegiatan latihan bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Kotim. (Foto: Apri)</p>

Kegiatan latihan bersama untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Kotim. (Foto: Apri)


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kodim 1015/Sampit menggelar latihan gabungan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kegiatan ini melibatkan personel TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Manggala Agni.

Latihan difokuskan pada peningkatan sinergi lintas instansi dalam penanganan karhutla, baik dari segi respons personel maupun kesiapan peralatan.

Pimpinan Umum Latihan yang juga Pabung Kodim 1015/Sampit, Mayor Inf. Joko Susilo, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugas TNI dalam mendukung pemerintah daerah, khususnya dalam menghadapi potensi bencana.

“Melalui simulasi ini, kami ingin memperkuat sinergi lintas sektor agar upaya pencegahan dan penanganan karhutla dapat berjalan lebih optimal. Kami berterima kasih kepada Kalaksa BPBD dan Manggala Agni yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Joko Susilo, Rabu (16/7/2025). 

Ia mengungkapkan bahwa latihan semacam ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2015, saat dirinya masih aktif sebagai koordinator lapangan di BPBD Kotim. Menurutnya, penting untuk menjaga kesinambungan dan komitmen antar lembaga agar Kotim terhindar dari bencana asap.

“Masalah utama bukan hanya kebakarannya, melainkan asap yang ditimbulkan dan dampaknya bagi anak cucu kita. Oleh karena itu, personel TNI perlu dibekali dengan kesiapan dan pemahaman teknis dalam menangani karhutla,” tegasnya.

Dalam kegiatan ini, sekitar 75 personel TNI dikerahkan, dengan penyesuaian jumlah berdasarkan kebutuhan di masing-masing Koramil.

Sementara itu, Kepala BPBD Kotim, Multazam, yang juga menjadi pemateri dalam pelatihan, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan kesiapsiagaan tanggap darurat. Latihan difokuskan pada pengukuran respons serta pemahaman teknis personel terhadap skenario penanggulangan karhutla.

“Dari hasil evaluasi, ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki, meskipun tidak bersifat mendasar. Koreksi ini lebih kepada aspek teknis yang harus dibiasakan agar siap saat menghadapi kondisi darurat di lapangan,” jelas Multazam.

Ia berharap para peserta dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama latihan jika terjadi peningkatan eskalasi karhutla di Kotim.

“Terima kasih kami sampaikan kepada Mayor Joko Susilo dan jajaran Kodim, termasuk para Danramil yang telah hadir. Harapannya, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara maksimal dalam menghadapi situasi darurat,” pungkasnya. (ri)