Panji Petualang Kembali ke Kalimantan Tengah, Usung Misi Konservasi dan Edukasi

<p>Panji Petualangan saat disambut di Kota Sampit, Kabupaten Kotim. (Foto: Ist) </p>
Panji Petualangan saat disambut di Kota Sampit, Kabupaten Kotim. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Panji Petualang, sosok pecinta satwa liar yang dikenal luas melalui layar televisi, kembali menginjakkan kaki di Kalimantan Tengah. Kedatangannya di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Ia tiba di Sampit sejak Sabtu (19/7/2025) dalam rangka ekspedisi alam bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng dan komunitas pecinta reptil dari berbagai daerah di Kalteng.

Kunjungan ini menjadi yang kedua kalinya dilakukan oleh Panji ke Sampit. Keanekaragaman hayati khas daerah ini dijadikan fokus utama dalam ekspedisi tersebut, dengan harapan dapat dijadikan daya tarik wisata di kemudian hari.

“Saya kembali menginjakkan kaki di tanah yang pernah menjadi bagian dari hidup saya, dari Purwakarta menuju Sampit, Kalimantan Tengah,” ungkapnya.

Potensi Kalimantan Tengah dalam hal keanekaragaman hayati telah dikenal secara literatur, termasuk keberadaan spesies reptil endemik yang unik. Beberapa spesies ular dikabarkan menjadi target pengamatan, salah satunya adalah jenis king kobra.

“Kegiatan ini akan menjadi ekspedisi edukasi konservasi, silaturahmi, dan petualangan alam liar, menjelajah dari Kabupaten Kotim hingga Kotawaringin Barat,” ujarnya 

Spesies king kobra sendiri diketahui sering muncul di kawasan permukiman di Indonesia. Ciri khas pada varian lokal seperti yang ada di Sampit dan beberapa daerah di Kalteng dianggap memiliki daya tarik tersendiri, terutama dari segi warna dan pola tubuhnya.

Dalam kegiatan ini, sejumlah lokasi lain di Kalimantan Tengah juga akan dijelajahi. Kabupaten Kotawaringin Barat, khususnya wilayah Lamandau yang merupakan daerah masa kecil Panji, turut masuk dalam rencana eksplorasi. 

“Saya juga berencana untuk kembali ke lamandau, tempat saya pernah tinggal saat kecil dalam masa transmigrasi. Banyak kenangan dan harapan yang ingin saya rangkai kembali di sana,” tambahnya.

Di samping itu, edukasi tentang pentingnya konservasi dan perlindungan satwa juga akan diberikan kepada masyarakat.

Pelaksanaan ekspedisi ini melibatkan komunitas Amang Rimba Borneo, Reptiler Kalteng, serta sejumlah pihak dari instansi seperti Pemadam Kebakaran dan BKSDA Kalteng. Sambutan hangat ditunjukkan masyarakat, terutama saat Panji tiba di Bandara H. Asan Sampit, di mana banyak warga menyempatkan diri untuk berfoto bersama.

Kegiatan ini dipandang bukan sekadar petualangan, melainkan juga sebagai sarana edukatif dan momentum untuk menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup dan satwa liar. (ri)