Panji Petualang Jadwalkan Kunjungan ke Sampit dalam Ekspedisi Konservasi

<p>Aktivis satwa liar dan presenter nasional, Panji Petualang. (Foto: Ist) </p>
Aktivis satwa liar dan presenter nasional, Panji Petualang. (Foto: Ist)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Aktivis satwa liar dan presenter nasional, Panji Petualang, dijadwalkan mengunjungi Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dalam rangkaian ekspedisi bertema pelestarian lingkungan. Perjalanan ini akan dimulai dari Purwakarta pada Sabtu, (19/7/2025).

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Panji melalui akun media sosialnya. Dalam unggahannya, ia menyebut perjalanan menuju Kalimantan Tengah akan melibatkan komunitas pecinta alam dan reptil.

“Insya Allah dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 19 Juli 2025, saya akan bertolak dari Purwakarta menuju Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah,” tulis Panji dalam unggahan Instagramnya.

Selama di Kalimantan, Panji akan berkolaborasi dengan sejumlah pihak lokal seperti komunitas Amang Rimba Borneo, komunitas reptiler Kalteng, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng. Mereka akan menggelar kampanye pelestarian lingkungan dan perlindungan satwa liar.

“Kita akan kolaborasi dengan teman-teman dari pemadam kebakaran, juga dari BKSDA Kalteng. Ditunggu ya kehadiran kami di Kota Sampit,” imbuhnya.

Kepala BKSDA Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Sampit, Muriansyah, mengonfirmasi rencana tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan Panji di wilayahnya.

“Kami khususnya BKSDA Pos Sampit sangat mendukung dan turut membantu demi kelancaran acara tersebut,” kata Muriansyah saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).

Usai dari Sampit, Panji akan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kotawaringin Barat dan berkunjung ke Suaka Margasatwa (SM) Lamandau, yang dikelola BKSDA Kalteng. Lokasi tersebut merupakan salah satu habitat penting orangutan di Kalimantan.

“SM Lamandau merupakan kawasan konservasi yang dikelola BKSDA Kalteng, dan kunjungan ini diharapkan menjadi bagian dari edukasi konservasi untuk masyarakat luas,” ujarnya. (ri)