Orang Tua Geram: Anak Dicekik Saat Rumah Mendadak Dirusak, Kasus Dilaporkan ke DAD

|
<p>Korban bersama orang tuanya saat melapor ke DAD Kotim, pada Kamis (17/7/2025) pagi. (Foto: Apri) </p>

Korban bersama orang tuanya saat melapor ke DAD Kotim, pada Kamis (17/7/2025) pagi. (Foto: Apri) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Aksi pengerusakan rumah dan dugaan penganiayaan yang dialami keluarga Rudiyanto di Komplek Wengga Happy Timur, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), berbuntut panjang. Selain melapor ke kepolisian, keluarga korban juga mengadukan kasus tersebut ke Dewan Adat Dayak (DAD) Kotim, pada Kamis (17/7/2025). 

Dengan nada penuh emosi dan kecewa, Rudiyanto mengatakan pihaknya melapor karena merasa tidak puas atas penanganan di tingkat kepolisian. 

“Kami sudah lapor ke Polsek Baamang, tapi dianggap hanya tipiring (tindak pidana ringan). Padahal anak saya dicekik, pintu rumah kami dirusak. Kami tetap ingin ini diproses secara hukum positif dan hukum adat,” tegas Rudiyanto.

Menurut Rudiyanto, kejadian itu melibatkan sekitar delapan orang yang datang secara bergerombol dipimpin oleh seseorang bernama Ijul. Mereka diduga mendobrak pintu rumah tanpa izin, lalu menarik dan mengeroyok anaknya, Kevin Pratama Putra, bahkan sampai mencekiknya. 

“Pintu rumah saya rusak parah karena ditendang. Mereka masuk tanpa permisi, dan tanpa melibatkan RT, mengaku sebagai petugas keamanan perumahan,” ucapnya.

Kevin, korban penganiayaan, membenarkan kejadian itu. Ia mengaku baru pulang dari acara expo di Stadion 29 November ketika tiba-tiba sekelompok orang masuk ke rumahnya. 

“Saya habis pulang, dengar suara ribut. Mereka datang, langsung dobrak pintu. Saya ditarik keluar, dituduh bawa cewek. Padahal itu adik kandung saya,” jelas Kevin.

Tidak hanya mengalami kekerasan fisik, Kevin juga mengungkap bahwa Kartu Keluarga (KK) miliknya sempat dirampas oleh para pelaku. 

“Saya sempat mau tunjukkan KK, bukti adik saya itu benar-benar keluarga saya. Tapi malah dirampas, lalu saya dicekik. Untung ada tetangga yang melerai,” ujarnya.

Lebih menyedihkan lagi, adik perempuan Kevin yang masih duduk di kelas 3 SMP kini mengalami trauma berat hingga sakit dan tidak mau bersekolah akibat kejadian itu.

Kepala Sekretariat DAD Kotim, Safaruddin, membenarkan pihaknya telah menerima laporan resmi dari keluarga Rudiyanto dan akan memperlajari terlebih dahulu sebelum menjatuhkan sanksi adat kepada pelaku. 

“Hari ini sekitar pukul 09.30 WIB kami terima laporan terkait dugaan pengrusakan rumah dan fitnah. Kami dari DAD Kotim akan mempelajari terlebih dahulu laporan ini dan dalam waktu dekat akan memanggil kedua belah pihak,” ujar Safaruddin. (ri)