Ops Telabang 2025, Pelanggaran Lalu Lintas Didominasi Remaja di Bawah Umur

Pelanggar lalu lintas yang tertangkap kamera ETLE Mobile petugas Satlantas Polres Kotim (Foto : Satlantas Polres Kotim)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Sejak resmi digelar pada 14 Juli 2025 lalu, Operasi Patuh Telabang 2025 yang dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan fakta memprihatinkan bagi pengguna lalu lintas di Kota Sampit.
Dimana berdasarkan hasil pengawasan hingga hari ini, Jumat (18/7/2025), pelanggaran lalu lintas justru didominasi oleh para remaja di bawah umur yang nekat mengendarai sepeda motor tanpa kelengkapan berkendara.
Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain melalui Kasat Lantas Polres Kotim, AKP Hariyanto menyebutkan bahwa selama beberapa hari pelaksanaan operasi, petugas masih menemukan banyak remaja yang belum layak mengendarai sepeda motor.
“Dari beberapa pengendara yang kami lakukan penindakan, sebagian besar masih remaja. Mereka belum cukup umur dan belum layak untuk berkendara di jalan raya,” ujar AKP Hariyanto kepada wartawan ini.
Ia membeberkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah melakukan 106 penindakan, baik secara manual maupun melalui sistem tilang elektronik (ETLE), serta 168 kali teguran kepada pengguna jalan.
Penindakan dilakukan berdasarkan pelanggaran yang terlihat secara kasat mata, seperti tidak menggunakan helm, kendaraan tanpa TNKB, atau berkendara ugal-ugalan, serta knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis Laik jalan, dan juga Melawan arus juga melanggar APILL.
“Ops Telabang ini, kami fokus pada pendekatan humanis dan edukatif. Pengaturan dan pengamanan lalu lintas kami lakukan di titik-titik rawan, terutama di persimpangan. Jika terlihat pelanggaran secara kasat mata, baru kami lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa operasi ini tidak semata-mata bertujuan untuk menindak pelanggar, tetapi lebih kepada membentuk kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih tertib dan disiplin dalam berlalu lintas.
Satlantas Polres Kotim juga terus menyosialisasikan pentingnya keselamatan berkendara melalui berbagai saluran, termasuk sekolah-sekolah.
“Ops Telabang ini bukan semata tentang tilang, tapi juga tentang menyelamatkan masa depan generasi muda. Edukasi kami utamakan, tindakan adalah pilihan terakhir,” pungkasnya. (li)