Niat Bertamu Berujung Tragedi, Febri Ditikam OTK Saat Dituduh Merayu Wanita

<p>Febri saat dirawat intensif di RSUD Dr Murjani Sampit pada Senin (21/7/2025). (Foto: Agus) </p>
Febri saat dirawat intensif di RSUD Dr Murjani Sampit pada Senin (21/7/2025). (Foto: Agus)
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Nasib naas harus diterima Febri, seorang pemuda yang berusia 28 tahun, harus terbaring lemah di ruangan perawatan RSUD Dr Murjani Sampit, usai ditikam oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Jumat, 18 Juli 2025 lalu. 

Saat itu korban sedang mendatangi rumah temannya di Gang Juanda 14, Kecamatan MB Ketapang. Saat itu dirinya sedang asik bermain game di depan barak tempat temannya tinggal. Namun, tak lama kemudian, sekelompok orang datang menyerbu secara tiba-tiba.

“Abang saya saat itu sedang bertamu ke teman temannya. Saat main game didepan barak temanya. Tiba-tiba datang sekitar 20 orang. Mereka langsung menyerang abang saya tanpa ampun. Salah satu dari mereka membawa senjata tajam dan menikam berkali-kali,” kata Adik kandung korban bernama Vya saat diwawancarai wartawan ini pada saat dirinya menjaga abangnya yang dirawat di RSUD Dr Murjani Sampit. Senin (21/7/2025). 

Menurut keterangan adik kandung korban, Vya, luka paling parah yang dialami Febri di bagian dada. Luka tusuk itu bahkan menembus hingga ke paru-paru dan menyebabkan kondisi korban kritis.

“Abang saya ditusuk berkali-kali. Yang paling parah di dada, sampai tembus ke paru-paru,” ucapnya. 

Walaupun sempat melawan, Febri tidak mampu menahan gempuran dari OTK yang diperkirakan mencapai 20 orang tersebut. Sehingga warga yang menyaksikan kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan dan membawa korban ke rumah sakit dalam kondisi berlumuran darah. 

“Berusaha melawan, tapi kaya apalagi, orangnya banyak dan mereka membawa sajam. Abang saya ditolong orang sekitar karena kondisinya sudah berlumuran darah,” jelasnya. 

Vya menuturkan, pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan berharap agar para pelaku segera ditangkap serta diadili sesuai hukum yang berlaku.

“Abang saya dituduh merayu wanita yang tinggal di sekitar situ. Padahal itu tidak benar. Tuduhan itu mengada-ada dan penyerangan ini benar-benar keterlaluan,” tegasnya. 

Saat ini, kondisi Febri masih dalam penanganan medis intensif dengan luka didada kirinya. Pihak keluarga berharap korban dapat segera pulih dan pelaku dihukum setimpal. (li)