Maju Direktur PDAM, Gahara Soroti Pembenahan Internal dan Penguatan Eksternal untuk Majukan BUMD

|
<p>Bakal calon Direktur PDAM Kabupaten Kotim, Gahara. (Foto: Apri) </p>

Bakal calon Direktur PDAM Kabupaten Kotim, Gahara. (Foto: Apri) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Salah satu bakal calon Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Gahara, menegaskan bahwa pembenahan internal dan penguatan jaringan eksternal menjadi kunci utama dalam membenahi dan mengembangkan PDAM ke depan.

Pernyataan ini disampaikan Gahara sebagai bentuk komitmen jika kelak diberi amanah memimpin badan usaha milik daerah (BUMD) strategis tersebut.

“Pertama, harus ada dua konsolidasi. Konsolidasi internal dulu, bagaimana kita membenahi jika ada kekurangan dalam tubuh PDAM itu sendiri. Kalau ada yang sudah baik, tentu kita lanjutkan dan tingkatkan,” kata Gahara, Sabtu (12/7/2025).

Ia menilai, perbaikan internal saja tidak cukup. Konsolidasi eksternal juga penting, terutama dalam mengawal proyek-proyek besar yang memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak.

“Pihak ketiga harus kita libatkan melalui pendekatan persuasif. Termasuk aparat penegak hukum (APH) juga penting dilibatkan sejak awal. Ini semacam bentuk pengawasan dini, mengingat saat ini persoalan hukum dalam pengelolaan dana hibah atau modal perusda cukup marak,” jelasnya.

Gahara menekankan bahwa sebagai BUMD, PDAM harus mampu menjalankan visi kepala daerah selaku pemilik saham utama.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Visi dan misi kita harus sejalan dengan arahan Bupati selaku pemegang kendali. Jika beliau menghendaki PDAM berkembang dan mampu memberikan keuntungan, maka itu menjadi target utama kita. Syukur-syukur bisa jadi yang terbaik di Kalteng, bahkan di tingkat nasional,” ujarnya optimistis.

Terkait isu tarif air, Gahara menilai perlu pendekatan yang bijak kepada masyarakat. Menurutnya, setiap kebijakan harus dikomunikasikan dengan baik agar dapat diterima publik.

“Jika memang ada arahan untuk penyesuaian tarif, maka harus disampaikan secara humanis. Harus ada sosialisasi yang intens, karena pengguna layanan PDAM adalah masyarakat luas,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti persoalan kualitas air yang beberapa waktu terakhir dikeluhkan warga. Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah matinya ikan peliharaan akibat penggunaan air PDAM.

“Belakangan ini saya mendengar banyak keluhan soal mutu air. Ada warga yang mengisi kolam ikan pakai air PDAM, lalu ikannya mati. Padahal sebelumnya tidak pernah bermasalah. Saya kira ini karena belum ada direktur definitif, sehingga pengelolaan menjadi tidak optimal. Ini harus segera diperbaiki,” tegasnya.

Dengan latar belakang pengalaman dan komitmen kuat, Gahara menyatakan siap membawa PDAM Kotim menjadi perusahaan daerah yang sehat, profesional, dan mampu memberikan pelayanan air bersih yang berkualitas bagi masyarakat.  

Sebelumnya, Panitia seleksi jabatan Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mentaya atau PDAM Kabupaten Kotim mengonfirmasi bahwa terdapat lima pelamar yang masuk dalam bursa calon pimpinan perusahaan tersebut.

Kelima nama tersebut terdiri dari dua peserta internal, yakni Rahmat Pansuri dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur saat ini, Edy Diupriadi. Sementara tiga lainnya berasal dari eksternal, yaitu Ismanadi, Rahmat Noor, dan Gahara.

“Peserta yang mendaftar ada lima orang. Saat ini kami sedang melakukan penelusuran rekam jejak masing-masing sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya,” ujar Sekretaris Panitia Seleksi, Bahalap Ervar Agam, belum lama ini. (ri)