Legislatif Dorong Reformasi Pelayanan Kesehatan RSUD dr. Murjani Sampit

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kalangan legislatif di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyerukan reformasi besar-besaran terhadap sistem pelayanan kesehatan daerah, menyusul tingginya keluhan masyarakat terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, menegaskan bahwa perbaikan layanan kesehatan tidak bisa ditunda lagi. RSUD dr Murjani, sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah tengah Kalimantan Tengah, harus menjadi teladan dalam kualitas pelayanan publik.
“Fungsi rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan esensial tidak boleh dikompromikan. Pemkab harus segera merespons berbagai keluhan masyarakat dengan langkah nyata dan terukur,” ujar Riskon, Sabtu (19/7/2025).
Ia menyoroti sejumlah persoalan yang kerap dikeluhkan masyarakat, mulai dari lambannya pelayanan, kekurangan dokter spesialis, hingga birokrasi administrasi yang dianggap menyulitkan pasien.
Menurut Riskon, revitalisasi pelayanan rumah sakit tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi mencakup aspek sumber daya manusia, manajemen rumah sakit, dan sistem pelayanan berbasis teknologi.
“Kita tidak bisa lagi bergantung pada pola lama. Harus ada pembenahan menyeluruh, termasuk digitalisasi sistem pelayanan agar lebih transparan, cepat, dan akurat,” tambahnya.
Sebagai Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Riskon juga menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung kebijakan anggaran yang berpihak pada peningkatan layanan RSUD, asalkan dilakukan secara terbuka dan tepat sasaran.
“Fraksi Golkar siap mendorong anggaran untuk rumah sakit, dengan catatan penggunaannya harus fokus pada perbaikan layanan, bukan sekadar pengadaan,” tegasnya.
Ia berharap RSUD dr Murjani ke depan tidak hanya mampu menjawab kebutuhan layanan kesehatan dasar, tetapi juga mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan milik pemerintah.
“Kita ingin rumah sakit ini menjadi kebanggaan, bukan bahan keluhan. Ini menyangkut harkat hidup masyarakat. Jadi harus serius ditangani,” pungkasnya. (ri)