Lagi-Lagi Kebakaran! Rumah di Samping Pertamina Dilalap Api, Warga Histeris

Sebuah rumah kayu milik warga Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim, hangus dilalap si jago merah, tepat di samping pagar Fuel Terminal Pertamina Sampit, milik PT Pertamina (Persero), pada Rabu (23/7/2025) sore. (Foto: Ist)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Suasana mencekam menyelimuti kawasan Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Rabu siang (23/7/2025).
Sebuah rumah kayu milik warga bernama Juremi (57) hangus dilalap si jago merah, tepat di samping pagar Fuel Terminal Pertamina Sampit, milik PT Pertamina (Persero).
Api yang membubung tinggi sempat membuat warga panik, khawatir kebakaran merembet ke area vital perusahaan negara tersebut. Untungnya, upaya cepat dan sinergis dari tim pemadam kebakaran, relawan, serta bantuan unit Damkar internal Pertamina, berhasil mencegah bencana lebih besar.
“Benar, telah terjadi kebakaran di wilayah kami. Warga sangat khawatir karena lokasinya dekat dengan fasilitas Pertamina. Tapi berkat koordinasi cepat tim gabungan, api berhasil dikendalikan,” ujar Lurah Baamang Hulu, Rudy Setiawan.
Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, Atimaraahini mengatakan bahwa awalnya informasi diterima pada pukul 13.57 WIB melalui laporan warga bernama Misnatho Hadi. Dua menit kemudian, tim meluncur ke lokasi dan tiba pada pukul 14.01 WIB. Api berhasil dijinakkan setelah proses pemadaman intensif selama kurang lebih 29 menit.
Pemadaman melibatkan sejumlah unit dari Disdamkarmat Kotim, termasuk mobil pemadam MUPK 13, MUPK 05, dan unit rescue. Tak kurang dari 14 personel Damkar Kotim, ditambah sejumlah relawan dari berbagai komunitas pemadam kebakaran swadaya, bergotong-royong menjinakkan kobaran api.
“Tim langsung berkoordinasi dengan Damkar PT Patra Pertamina. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Bangunan memang ludes, tapi musibah lebih besar berhasil dicegah,” ujar AtiMaraahini.
Hasil pemeriksaan awal menyebutkan, kebakaran dipicu korsleting listrik yang berasal dari ruang kamar bangunan yang tidak berpenghuni itu. Api cepat menjalar karena struktur bangunan mayoritas terbuat dari kayu.
Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 90 juta. Hampir seluruh isi rumah hangus terbakar, dengan tingkat kerusakan mencapai 100 persen. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kebakaran ini turut melibatkan banyak pihak dalam proses penanganannya, mulai dari kepolisian, PMI Kotim, hingga relawan dari berbagai komunitas seperti Ketapi 3, Relawan Masjid Jami As-Salam, dan Dompet Peduli.
“Kami bersama petugas gabungan bahu membahu melakukan pemadaman, pendinginan, dan evakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan,” ungkapnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik dan kesiapan penanganan bencana di lingkungan padat penduduk maupun dekat area vital. (ri)