KSOP Sampit Perkuat Pengawasan dan Sinergi Lintas Instansi di Wilayah Pegatan–Mendawai

Sosialisasi dan monitoring di kawasan Pegatan–Mendawai, Kabupaten Katingan oleh KSOP Kelas III Sampit, belum lama ini. (Foto dok : Andri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan dan pengawasan kepelabuhanan, terutama di wilayah pesisir yang memiliki potensi strategis. Terbaru, pada Sabtu (5/7/2025), KSOP menggelar kegiatan sosialisasi dan monitoring di kawasan Pegatan–Mendawai, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini mencakup evaluasi operasional pelabuhan, pengawasan aktivitas kepelabuhanan, hingga pemantauan aset negara yang dikelola di wilayah tersebut. Fokus utamanya adalah memastikan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) berjalan tertib, aman, dan akuntabel.
Kepala KSOP Kelas III Sampit, Hotman Siagian, mengatakan bahwa wilayah Pegatan–Mendawai memegang peranan penting dalam konektivitas transportasi laut, terutama bagi daerah-daerah terpencil di pesisir Kalimantan Tengah.
“Kami ingin memastikan bahwa pelayanan pelabuhan di wilayah ini tidak hanya berjalan baik, tapi juga didukung sinergi antarinstansi. Ini penting untuk menjaga keselamatan pelayaran dan tertib administrasi pelabuhan,” jelas Hotman.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat koordinasi antara KSOP dengan berbagai unsur terkait, mulai dari aparat keamanan, pengelola terminal, hingga pelaku usaha pelayaran.
Sebagai bentuk apresiasi atas dukungan yang diberikan, KSOP Kelas III Sampit menyerahkan plakat penghargaan kepada Kepala Pos Ditpolairud Pegatan Polda Kalteng, Kepala Pos TNI AL Pegatan, serta sejumlah perwakilan dari pengelola Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS).
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan produktif. Diskusi antara peserta juga diwarnai semangat kolaboratif untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan pelayanan pelabuhan di wilayah Pegatan–Mendawai.
“Kolaborasi seperti ini menjadi kunci utama untuk mewujudkan layanan transportasi laut yang aman, humanis, dan berkelanjutan,” tutup Hotman. (dk)
