Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Baamang, Dua Titik Terbakar

Petugas saat memadamkan kebakaran lahan di Jalan Yadi Kudung, Kelurahan Baamang Hulu, pada Selasa (29/7/2025). (Foto: Ist)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Dua titik kebakaran lahan terjadi di Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pada Selasa (29/7). Peristiwa itu memperkuat indikasi meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring masuknya musim kemarau di wilayah tersebut.
Satu titik kebakaran terjadi di Jalan Yadi Kudung, Kelurahan Baamang Hulu. Sekitar setengah hektare lahan gambut terbakar. Lokasi kejadian berada di lahan milik Sukuria (65), warga Samuda. Satu titik kebakaran lainnya terjadi di kawasan Terowongan Nur Mentaya, Jalan Tjilik Riwut, tak jauh dari SMPN 9 Sampit.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim yang dibantu sejumlah unsur gabungan langsung bergerak ke lokasi. Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, mengatakan pihaknya menurunkan 25 personel. Pemadaman juga melibatkan empat personel Polres Kotim, tiga dari Manggala Agni, dan lima warga sekitar.
“Vegetasi kering dan angin yang cukup kencang membuat api cepat menyebar. Pemadaman berlangsung lebih dari dua jam karena kondisi semak belukar yang padat,” ujar Multazam, Rabu (30/7/2025).
Ia menyebutkan jenis vegetasi yang terbakar meliputi semak, galam, halaban, pakis, karamunting, hingga sempiringan. Mengingat lahan berada di atas tanah gambut, pendinginan dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah bara api kembali menyala.
Suryadi, seorang warga yang berada di lokasi, mengaku melihat api pertama kali muncul sekitar pukul 11.00 WIB di tengah lahan. Ia sempat berupaya memadamkan api, namun keterbatasan alat membuatnya memilih memanggil petugas.
“Angin kencang bikin apinya makin besar. Tadi tingginya sampai tiga meter. Saya lihat di tengah lahan ada titik api,” ujarnya.
Lahan yang terbakar diketahui digunakan untuk pertanian. Beberapa pohon sawit di lahan tersebut sudah sempat berbuah sebelum akhirnya terbakar.
Sementara itu, kebakaran kedua di kawasan Terowongan Nur Mentaya membakar area yang lebih kecil, didominasi semak dan beberapa pohon alpukat. Hingga saat ini, penyebab kebakaran di dua lokasi tersebut masih dalam penyelidikan. (ri)