Kawal Pendidikan Perbatasan, Disdik Kotim dan Seruyan Fokus Tangani Anak Tidak Sekolah

|
<p>Disdik Kotim dan Disdik Seruyan saat menggelar Rakor Penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Daerah. (Foto: Disdik) </p>

Disdik Kotim dan Disdik Seruyan saat menggelar Rakor Penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Daerah. (Foto: Disdik) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjalin kerja sama dengan Disdik Seruyan di bidang pendidikan, khususnya terkait penerimaan siswa di wilayah perbatasan serta penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS).

Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, mengatakan kerja sama ini bertujuan memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di daerah perbatasan kedua kabupaten, sekaligus menekan angka anak putus sekolah.

“Kerja sama ini salah satunya terkait penerimaan siswa di sekolah-sekolah perbatasan. Sekolah di wilayah kami boleh menerima anak-anak dari Kabupaten Seruyan, agar mereka tidak harus menempuh jarak yang jauh untuk sekolah,” kata Irfansyah, Selasa (15/7/2025).

Ia mencontohkan, kerja sama serupa juga sudah terjalin dengan Kabupaten Katingan, khususnya di wilayah Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, yang berbatasan langsung dengan Katingan.

“Di daerah itu ada warga-warga yang berdomisili di Katingan, tapi jarak ke sekolah lebih dekat ke wilayah Kotim. Jadi, kami tetap menerima mereka. Ada yang 2-3 orang atau 4-5 orang siswa, tidak masalah,” ujarnya.

Selain itu, Disdik Kotim dan Disdik Seruyan juga berkoordinasi dalam penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Salah satu bentuknya adalah peningkatan kapasitas tim penanganan ATS di kedua daerah.

“Kerja sama ini juga menyangkut ATS, karena sering kami temui ada anak-anak yang tidak sekolah, tetapi mereka tinggal atau mencari pekerjaan di Kotim, sementara data administrasi mereka masih tercatat sebagai warga Seruyan atau Katingan,” jelas Irfansyah.

Melalui kolaborasi lintas kabupaten ini, diharapkan tidak ada lagi anak-anak di perbatasan yang tertinggal hak pendidikannya, serta terdata dengan baik dalam sistem pendidikan nasional. (ri)