GPM Dianggap Efektif Tekan Harga Beras

|
<p>Kepala Perum Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad. (Foto : Andri)</p>

Kepala Perum Bulog Kotim Muhammad Azwar Fuad. (Foto : Andri)


TINTABORNEO.COM, Sampit – Kepala Perum Bulog Kotawaringin Timur, Muhammad Azwar Fuad, menilai Gerakan Pangan Murah (GPM) menjadi upaya pemerintah untuk mengintervensi harga beras yang belakangan ini terus merangkak naik di pasaran.

“Dengan adanya GPM, kita berharap harga beras bisa ditekan dan kembali normal. Jangan sampai terus naik dan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET),” kata Azwar kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).

Beras dijual seharga Rp60.000 (5 kg) atau Rp12.000 per kg, jauh lebih rendah dari HET beras medium sebesar Rp65.500 per 5 kg.

Azwar menjelaskan, GPM berbeda dengan program bantuan pangan gratis yang ditujukan untuk masyarakat miskin. Program ini terbuka untuk umum dan menjadi alternatif bagi masyarakat menengah yang terdampak kenaikan harga pangan.

“Tidak semua orang masuk kategori penerima bantuan. Lewat GPM, siapa pun bisa beli langsung beras murah ini,” jelasnya.

Melihat tingginya minat masyarakat, Azwar menyebut GPM akan rutin digelar dan tidak hanya di Taman Kota. Ke depan, titik-titik pelaksanaan akan diperluas ke kelurahan-kelurahan di dalam Kota Sampit.

“Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian, GPM kemungkinan akan kita gelar keliling ke kelurahan-kelurahan. Ini untuk mendekatkan akses ke masyarakat,” tandasnya.

GPM merupakan program nasional dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dilaksanakan di daerah melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan. Bulog menjadi salah satu instansi utama dalam penyediaan beras SPHP untuk program ini. (dk)