Drama Relokasi Usai, Pedagang Pasar Keramat Akhirnya Setuju Pindah

Beberapa lapak pedagang liar Pasar Keramat mulai dibongkar secara mandiri, Kamis (31/7/2025). (Foto: Apri)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Salah satu pengurus Pasar Keramat, Nurahman, menyatakan kesiapannya untuk memindahkan lapak dagang ke dalam area pasar menyusul aksi penertiban oleh tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Senin (28/7/2025).
Penertiban dilakukan karena sejumlah pedagang diketahui masih berjualan di luar area yang diizinkan. Satpol PP telah memberikan waktu hingga Senin (4/8) bagi pedagang untuk membongkar lapaknya secara mandiri.
“Kami menyadari bahwa aturan harus ditegakkan. Jika memang menyalahi, ya tetap salah,” kata Nurahman saat ditemui di kawasan Pasar Keramat, Kamis (31/7/2025).
Menurutnya, proses relokasi pedagang memerlukan waktu dan pendekatan yang tidak tergesa-gesa, karena menyangkut banyak pelaku usaha kecil yang bergantung pada pasar tersebut.
“Ini bukan soal satu dua pedagang saja. Banyak yang mencari nafkah di sini. Kami dari pengurus juga bertanggung jawab dan akan membantu proses penertiban,” ujarnya.
Namun, ia mengungkapkan bahwa kondisi di dalam pasar sudah tidak mendukung. Lokasi yang kurang strategis menjadi salah satu alasan mengapa sejumlah pedagang memilih berjualan di luar.
“Lapak memang ada di dalam, tapi aksesnya kurang dan tidak menarik minat pembeli,” ucap Nurahman.
Ia menambahkan, perubahan pola belanja masyarakat membuat pedagang harus lebih aktif dalam mendekatkan produk ke konsumen, sehingga berdagang di luar sering kali menjadi pilihan terakhir.
“Ini bukan bentuk pembangkangan, tapi bagian dari cara bertahan hidup. Kami berharap semua pihak bisa melihat kondisi ini secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi aturan,” tambahnya. (ri)