Dinkes Kotim Hadirkan Dokter Spesialis di RS Pratama Parenggean dan Semuda, Layanan Mulai Berjalan Rutin

|
<p>Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi saat diwawancarai. (Foto: Apri) </p>

Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi saat diwawancarai. (Foto: Apri) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Kesehatan mulai merealisasikan layanan kunjungan dokter spesialis ke dua rumah sakit pratama, yakni RS Parenggean dan RS Semuda. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan RSUD dr Murjani Sampit dan dilaksanakan atas arahan langsung dari Bupati Kotim.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi, mengatakan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan spesialistik kepada masyarakat di wilayah pelosok serta mengurangi lonjakan pasien di RSUD dr Murjani Sampit.

“Alhamdulillah, kami sudah menjalin komunikasi yang baik dengan pihak RSUD dr Murjani dan para dokter spesialis. Mereka siap melakukan kunjungan rutin ke RS Pratama Parenggean dan Semuda. Program ini sudah dimulai pada Sabtu, 19 Juli 2025 kemarin, dengan kunjungan dari dokter spesialis penyakit dalam dan dokter anak ke RS Parenggean,” ujar Umar, Minggu (27/7/2025).

Saat ini, kunjungan dilakukan sebulan sekali di masing-masing rumah sakit pratama. Meskipun demikian, Dinkes tidak menutup kemungkinan menambah frekuensi jika kapasitas layanan RSUD Murjani memungkinkan.

“Kita ingin memastikan pelayanan di Murjani tidak terganggu. Jangan sampai karena mendistribusikan dokter ke daerah, justru pelayanan di rumah sakit utama kita jadi melemah. Untuk itu, kunjungan masih kita batasi satu kali sebulan,” jelasnya.

Pemilihan dua spesialis anak dan penyakit dalam tersebut didasarkan pada kebutuhan terbanyak masyarakat di wilayah tersebut. Meski RS pratama idealnya memiliki empat layanan dasar, keterbatasan alat kesehatan membuat Dinkes memulai secara bertahap.

“Ke depan kita evaluasi. Kalau memungkinkan, akan kita tambah dokter spesialis lainnya seperti kandungan. Tapi sementara ini fokus dulu pada yang paling dibutuhkan. Operasi besar belum bisa dilakukan, karena fasilitasnya memang belum mendukung,” tambah Umar.

Layanan dokter spesialis ini diberikan secara gratis kepada masyarakat. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses layanan kesehatan, tapi juga menjadi langkah awal memperkuat fungsi rumah sakit pratama sebagai garda terdepan layanan kesehatan di daerah.

“Kita ingin melihat sampai sejauh mana efektivitas layanan ini. Apa saja kekurangan dan kendalanya, akan jadi bahan evaluasi agar ke depan lebih baik,” pungkasnya. (ri)