Dinas SDABMBKPRKP Kotim Apresiasi Warga yang Ungkap Jalan Rusak Lewat Media Sosial

Perbaikan salah satu ruas jalan di Kota Sampit, Senin (14/7/2025). (Foto: Ist)
TINTABORNEO.COM, Sampit – Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Mentana Dhinar Tistama, menyatakan pihaknya menyambut positif upaya para konten kreator yang mengunggah kondisi jalan rusak di wilayah tersebut.
Menurutnya, hal itu justru membantu pemerintah dalam memantau titik-titik kerusakan yang mungkin luput dari pengawasan langsung dinas.
“Saya pribadi tidak alergi dengan konten kreator yang menginformasikan jalan rusak. Justru itu membantu kami mengidentifikasi kerusakan jalan yang mungkin saja tidak terpantau oleh petugas,” ujar Mentana, Senin (14/7/2025).
Ia menegaskan bahwa pihaknya terbuka terhadap berbagai masukan dari masyarakat, termasuk dari warga biasa maupun para influencer yang aktif menyuarakan kondisi infrastruktur di media sosial. Menurutnya, partisipasi publik sangat penting dalam mempercepat penanganan kerusakan jalan.
“Kami tidak mungkin bisa mengawasi seluruh ruas jalan setiap hari. Jadi, informasi dari masyarakat sangat kami apresiasi sebagai bentuk kepedulian,” ucapnya.
Mentana menjelaskan, perbaikan jalan terus dilakukan, terutama untuk titik-titik berlubang di dalam kota. Tahun ini, anggaran pemeliharaan jalan dianggarkan sekitar Rp7 miliar, termasuk untuk pengadaan material seperti batu dan aspal.
“Total jalan yang menjadi tanggung jawab kami mencapai 770 ruas dengan panjang sekitar 2.026 kilometer. Dari jumlah itu, kondisi jalan yang tergolong bagus atau layak baru sekitar 40 persen. Jadi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kami selesaikan,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, kendala utama dalam pemeliharaan infrastruktur jalan bukan hanya soal anggaran, melainkan juga keterbatasan sumber daya manusia dan alat berat. Beberapa peralatan yang digunakan sudah memasuki usia tua dan membutuhkan peremajaan.
“Tenaga kerja kami terbatas, dan alat-alat juga sudah perlu diperbarui. Karena itu, perbaikan jalan tidak bisa dilakukan secara serentak, melainkan bertahap sesuai skala prioritas,” tutup Mentana.
Dengan tantangan tersebut, ia berharap masyarakat dapat bersabar dan terus memberikan dukungan dalam bentuk laporan yang konstruktif, agar upaya peningkatan kualitas infrastruktur di Kotim bisa berjalan lebih baik dan merata. (ri)