Dinas Kesehatan Kotim Sasar Sekolah hingga Kecamatan untuk Skrining Kesehatan Anak

|
<p>Pelaksanaan deteksi dini penyakit tidak menular di Gedung Serbaguna Sampit, Jumat (18/7/2025). (Foto: Apri) </p>

Pelaksanaan deteksi dini penyakit tidak menular di Gedung Serbaguna Sampit, Jumat (18/7/2025). (Foto: Apri) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperluas cakupan layanan promotif dan preventif melalui kegiatan skrining kesehatan. Tak hanya menyasar kegiatan besar yang melibatkan masyarakat umum, pemeriksaan dini ini juga menjangkau pelajar dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) di seluruh kecamatan.

Kepala Dinkes Kotim, Umar Kaderi, menuturkan bahwa skrining di sekolah menjadi bagian dari upaya deteksi dini penyakit sejak usia dini, sejalan dengan pendekatan siklus hidup.

““Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk melaksanakan skrining di sekolah-sekolah, mulai dari TK, SD, SMP, sampai SMA. Semua puskesmas sudah kami instruksikan untuk aktif menjangkau peserta didik,” ujar Umar saat memantau kegiatan pemeriksaan kesehatan di Gedung Serbaguna Sampit, Jumat (18/7/2025).

Dalam pemeriksaan tersebut, tim medis tak hanya fokus pada pemeriksaan fisik, tapi juga memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan. Menurut Umar, anak-anak merupakan kelompok usia yang memiliki daya tahan tubuh relatif kuat, sehingga jika ada gangguan kesehatan, penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.

“Kita ingin sebelum mereka sakit, kita sudah tahu kondisi kesehatannya. Misalnya ada gangguan gizi, penglihatan, atau potensi penyakit tidak menular, bisa segera kita tangani. Pencegahan itu jauh lebih murah dan efektif daripada pengobatan,” jelasnya.

Dinkes juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengumpulkan warga, seperti peringatan hari besar atau acara komunitas. Dalam kesempatan itu, tim medis diterjunkan untuk memberikan layanan pemeriksaan gratis kepada masyarakat umum, terutama untuk deteksi penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes.

“Setiap ada kegiatan besar, kita hadir. Fokus kami adalah bagaimana mencegah agar penyakit tidak sampai pada tahap kronis. Kalau ditemukan sejak dini, penanganannya tentu lebih ringan,” kata Umar.

Ia menegaskan bahwa pemerataan layanan kesehatan bukan hanya untuk warga perkotaan, tetapi juga desa-desa di seluruh kecamatan. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan pun telah diperkuat untuk mendukung kegiatan promotif dan preventif secara berkelanjutan.

Dengan pendekatan menyeluruh dan sistematis ini, Dinas Kesehatan Kotim berharap mampu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya pemeriksaan rutin, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. (ri)