Cabor Jadi Penentu Arah KONI Kotim, 33 Suara Diperebutkan

|
<p>Kantor Dispora Kotim</p>

Kantor Dispora Kotim


TINTABORNEO.COM, Sampit — Dinamika pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin terasa. Para calon kini mulai bergerak, menyadari bahwa kunci utama terletak pada dukungan cabang olahraga (cabor). Dari total 33 cabor, sebanyak 27 sudah dinyatakan aktif dan memiliki hak suara penuh dalam pemilihan yang akan digelar pada 12 Juli mendatang.

Ketua Caretaker KONI Kotim, Heriansyah, mengatakan bahwa suara cabor memiliki peran vital. Tanpa minimal 30 persen dukungan cabor, seorang calon dipastikan tidak bisa melaju ke tahap selanjutnya. “Setiap cabor yang memiliki SK aktif, berhak menentukan arah kepemimpinan KONI Kotim ke depan,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).

Saat ini masih ada enam cabor yang belum mengaktifkan SK, yaitu futsal, atletik, renang, sepak bola, sepak takraw, dan billiard. Heriansyah menegaskan batas akhir pengaktifan SK hingga 7 Juli mendatang. “Kalau sampai lewat tanggal itu tidak diurus, maka hak suara mereka akan gugur,” sebutnya.

Dalam pemilihan kali ini, tidak ada keharusan calon memiliki latar belakang olahraga. Namun demikian, para cabor disebut menginginkan figur yang benar-benar peduli pada pembinaan atlet, bukan sekadar mencari jabatan. “Yang terpenting adalah loyal, punya waktu untuk olahraga, dan bisa merangkul atlet serta masyarakat,” kata Heriansyah.

Selain mengantongi dukungan cabor, calon juga harus memenuhi sejumlah persyaratan administratif, seperti surat keterangan tidak pernah tersandung hukum (SKCK), serta surat izin atasan bagi mereka yang berstatus ASN atau pejabat pemerintahan.

Heriansyah berharap, pemilihan tahun ini bisa melahirkan ketua yang benar-benar fokus membangun prestasi dan memperkuat sistem pembinaan. “Kita butuh sosok yang mau turun langsung, mendengar keluhan, sekaligus membawa semangat baru,” tandasnya.

Dengan peta dukungan cabor yang dinamis, hasil akhir pemilihan masih sulit ditebak. Namun yang pasti, suara cabor kini menjadi rebutan dan akan sangat menentukan masa depan olahraga Kotim. (ri)