Bukan Hanya Soal Kebakaran, Ini Deretan Tugas Damkar Kotim yang Tak Terduga

|
<p>Petugas Dinas Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Kotim saat menggelar latihan beberapa waktu lalu. (Foto : Dok)</p>

Petugas Dinas Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Kotim saat menggelar latihan beberapa waktu lalu. (Foto : Dok)


TINTABORNEO.COM, Sampit – Tugas petugas pemadam kebakaran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ternyata jauh lebih luas dari sekadar memadamkan api. Di lapangan, mereka bahkan pernah diminta menangani orang dengan gangguan jiwa hingga membuka pintu rumah yang terkunci dari dalam. Semua dilakukan sebagai bentuk pelayanan penyelamatan kepada masyarakat.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, Atimaraahini, saat berbagi cerita soal beragam kejadian tak biasa yang pernah mereka tangani.

“Kami tidak pernah menolak laporan warga, meskipun itu sebenarnya di luar tugas pokok kami. Misalnya menangkap orang gangguan jiwa, itu bukan tugas kami, tapi kalau laporan datang, kami tetap respons. Kami koordinasikan dulu dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, atau PMI,” ujarnya, Kamis (10/7/2025). 

Salah satu contoh kasus yang cukup menguras tenaga adalah ketika pihak Damkar diminta menangkap seseorang yang sedang mengamuk karena stres. Meskipun secara teknis bukan bagian dari tugas pemadam, mereka tetap turun tangan setelah melakukan koordinasi lintas instansi.

“Pernah di kawasan Desman Ali, ada orang stres mengamuk, warga lapor ke kami. Kami langsung komunikasi dengan pihak terkait agar penanganan dilakukan bersama-sama. Intinya, kami tidak pernah menolak jika warga butuh bantuan dalam hal penyelamatan,” jelasnya. 

Tak hanya itu, petugas damkar juga kerap diminta membuka pintu rumah yang terkunci dari dalam. Salah satu kejadian lucu adalah saat seorang warga terkunci di dalam kamar karena takut keluar saat hujan lebat disertai petir.

“Dia panik, enggak bisa keluar. Untung masih bisa hubungi keluarga. Akhirnya keluarga minta bantuan kami. Kami datang dengan peralatan, termasuk kunci khusus agar bisa membuka pintu tanpa merusaknya. Sekarang, kalau warga terjebak di kamar mandi atau dapur, mereka langsung pikir lebih baik panggil damkar,” tambahnya.

Menurut Atimaraahini, hampir setiap hari pihaknya menangani sedikitnya tiga laporan penyelamatan, mulai dari evakuasi ular, kecelakaan lalu lintas, hingga bantuan teknis rumah tangga. Bahkan ada pula laporan-laporan iseng yang mereka terima.

“Ada saja yang iseng telepon, tapi kami tetap respons dengan serius. Karena kami khawatir, jangan sampai yang awalnya dianggap main-main justru benar terjadi musibah,” katanya.

Ia menegaskan bahwa seluruh layanan penyelamatan yang diberikan oleh Disdamkarmat bersifat gratis dan terbuka untuk masyarakat. Apa pun bentuknya, jika menyangkut keselamatan warga, pihaknya akan turun tangan.

“Masyarakat menaruh harapan kepada kami. Jadi, apapun bentuk penyelamatan, kami hadapi. Kalaupun kami tidak bisa menanganinya langsung, tetap kami bantu koordinasi ke instansi terkait,” tutupnya. (ri)