BMKG Peringatkan Potensi Karhutla di Kotim, Sembilan Titik Panas Terdeteksi

|
<p>Geografis sembilan titik panas (hotspot) terpantau di lima kecamatan, pada Selasa (29/7/2025). (Foto: Ist) </p>

Geografis sembilan titik panas (hotspot) terpantau di lima kecamatan, pada Selasa (29/7/2025). (Foto: Ist) 


TINTABORNEO.COM, Sampit – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai menghantui wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) seiring dengan masuknya musim kemarau di Kalimantan Tengah. Berdasarkan data  BMKG Kotim, sebanyak sembilan titik panas (hotspot) terpantau di lima kecamatan, Selasa (29/7/2025).

Prakirawan BMKG Kotim, Suci Priatin Ningsih, menyampaikan bahwa wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak adalah Kecamatan Antang Kalang, disusul Bukit Santuai, Mentaya Hilir Utara, Tualan Hulu, dan Parenggean.

“Di Kotim hari ini terpantau sembilan titik hotspot, paling banyak di Antang Kalang dengan empat titik,” ujar Suci.

Pihak BMKG menyatakan bahwa saat ini Kotim telah masuk dalam kategori wilayah rawan karhutla. Berdasarkan analisa parameter cuaca, kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung setidaknya selama sepekan ke depan.

“Secara umum, Kotim masuk zona rawan karhutla. Dalam waktu tujuh hari ke depan, kondisi cuaca masih mendukung terjadinya kebakaran lahan,” ungkapnya.

Masyarakat pun diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terbakar seperti lahan gambut dan area semak belukar. Meski cuaca panas masih mendominasi, Suci menyebutkan bahwa potensi hujan ringan masih mungkin terjadi.

“Memasuki dasarian III bulan Juli, potensi hujan tetap ada, meski intensitasnya ringan dan tidak merata,” tambahnya.

BMKG mengingatkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, aparat, dan pemerintah daerah dalam mencegah dan menangani potensi kebakaran sejak dini, guna menghindari dampak yang lebih luas bagi lingkungan maupun kesehatan. (ri)