1.816 Nelayan di Kotim Dapat E-Pas Kecil, Pemerintah Pastikan Perlindungan Hukum

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kehadiran negara melalui layanan publik berbasis digital makin dirasakan para nelayan kecil di wilayah pesisir Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Salah satu bentuk nyatanya adalah penyerahan dokumen elektronik Pas Kecil (E-Pas Kecil) oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit.
Senin (21/7), secara simbolis 34 E-Pas Kecil berikut jaket pelampung diserahkan kepada kelompok nelayan di Pelabuhan Perikanan TPI Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Penyerahan dilakukan langsung oleh Kepala KSOP Hotman Siagian dan disaksikan unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga kepala desa setempat.
Menurut Hotman, total E-Pas Kecil yang telah diterbitkan untuk nelayan di Kotim mencapai 1.816 unit. Semua diberikan secara gratis dalam skema pelayanan terpadu lintas instansi, mulai dari KSOP, Dinas Perikanan Kotim, hingga aparat keamanan dan desa.
“E-Pas Kecil ini menjadi bukti sah kepemilikan kapal di bawah 7 GT. Sangat penting untuk pengurusan administrasi, akses bantuan pemerintah, bahkan pembiayaan dari bank,” ujarnya.
Tak hanya dokumen legalitas, nelayan juga dibekali alat keselamatan seperti jaket pelampung. Hotman mengingatkan agar para nelayan senantiasa mengutamakan keselamatan saat melaut dan memperhatikan kondisi cuaca.
Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi menambahkan, pendataan terhadap nelayan yang belum memiliki E-Pas Kecil akan terus dilanjutkan. Pemerintah daerah berkomitmen mendampingi agar seluruh nelayan bisa memperoleh dokumen resmi ini.
“Ini bagian dari perlindungan dan pemberdayaan nelayan kecil. Kita ingin mereka terlindungi secara hukum dan mudah mengakses program-program bantuan,” ujarnya.
Sejumlah desa seperti Pelangsian, Rawa Sari, Lempuyang Babaung, dan Bapinang Hilir Laut menjadi sasaran penerima E-Pas Kecil tahap ini.
Dengan semakin masifnya layanan ini, diharapkan kehadiran negara di tengah masyarakat pesisir bukan hanya slogan, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para nelayan yang selama ini bergantung pada laut untuk hidup. (dk)