Selamatkan Ekosistem Sungai, Ditpolairud Gencar Edukasi Bahaya Destructive Fishing

TINTABORNEO.COM, Buntok – Dalam upaya melindungi ekosistem perairan dan memberantas praktik penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing), Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kalimantan Tengah melalui KP XVIII-2001 gencar melakukan patroli dan penyuluhan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Patroli ini tidak hanya berfokus pada pengawasan, namun juga mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif kepada masyarakat pesisir serta nelayan setempat.
Komandan KP XVIII-2001, Bripka Aris Pujianto, mewakili Dirpolairud Polda Kalteng Kombes Pol Dony Eka Putra, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya praktik destructive fishing, seperti penggunaan bom ikan atau racun yang berdampak serius terhadap kerusakan terumbu karang, habitat laut, dan populasi ikan.
“Dalam patroli ini, kami juga melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat, memperkenalkan metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Bripka Aris. Minggu (15/6/2025).
Metode tangkap ramah lingkungan yang diperkenalkan di antaranya adalah penggunaan alat tangkap selektif, tidak merusak, serta sesuai dengan ketentuan konservasi sumber daya perikanan.
Masyarakat yang hadir tampak antusias dan menyambut baik kegiatan tersebut. Mereka menyatakan dukungan untuk meninggalkan praktik merusak dan turut menjaga keberlangsungan ekosistem sungai demi kesejahteraan bersama.
Ditpolairud Polda Kalteng berharap melalui kegiatan ini, kesadaran masyarakat semakin meningkat dan dapat bersama-sama menjaga ekosistem perairan, sehingga perikanan yang berkelanjutan dapat terwujud, khususnya di wilayah DAS Barito. (li)
