Pj Sekda Kotim Dorong Guru Adaptif di Era Digital

<p>Pj Sekda Kotim, Masri saat menghadiri  Konkab PGRI Kotim Tahun 2025 di Aula Lantai II Sekretariat PGRI Kotim, Sabtu (21/6/2025).</p>
Pj Sekda Kotim, Masri saat menghadiri Konkab PGRI Kotim Tahun 2025 di Aula Lantai II Sekretariat PGRI Kotim, Sabtu (21/6/2025).
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Masri, secara resmi membuka Konferensi Kabupaten (Konkab) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kotim Tahun 2025 di Aula Lantai II Sekretariat PGRI Kotim, Sabtu (21/6/2025).

Masri menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi para guru dalam memajukan pendidikan di Kotim. Ia menekankan bahwa guru merupakan pilar utama dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman.

“Pendidikan adalah pilar utama pembangunan, dan guru adalah ujung tombaknya. Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus dan anggota PGRI,” ujarnya.

Masri menyebut Konkab bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum strategis untuk mengevaluasi kinerja organisasi, menyusun program kerja ke depan, serta memilih kepengurusan baru yang akan memimpin PGRI Kotim periode 2025–2030.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas dan kompetensi guru di tengah perkembangan teknologi saat ini. Masri mendorong guru agar menjadi pembelajar aktif dan agen perubahan di era digital.

“Saya mendorong seluruh anggota PGRI untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Guru harus bisa mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing secara global,” tegasnya.

Masri juga berharap PGRI dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung berbagai program peningkatan mutu dan pemerataan akses pendidikan.

Sementara itu, Ketua Panitia Konkab PGRI Kotim, Kirno, menjelaskan bahwa agenda utama konferensi kali ini adalah pemilihan ketua PGRI Kotim masa bakti 2025–2030, serta pembahasan program kerja lima tahun ke depan.

Ia menyebut, PGRI sebagai organisasi profesi guru memiliki sekitar 6.000 anggota di Kotim dan menjadi rumah besar dalam memperjuangkan kepentingan serta kesejahteraan guru, termasuk pengangkatan guru honorer menjadi PPPK.

“PGRI akan terus berupaya membantu anggotanya dalam peningkatan kompetensi dan perjuangan hak-hak profesi guru, termasuk mendukung proses digitalisasi dalam seleksi ASN,” katanya. 

Kirno menyebutkan terdapat empat nama calon ketua yang menjadi perhatian dalam pemilihan kali ini, yakni Asyari, Ahmad Syantri, Mahbub, dan Falwi.

“Kita harapkan konferensi ini dapat menghasilkan keputusan strategis yang memperkuat peran PGRI dalam mendorong profesionalisme guru dan mendukung pembangunan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di Kotim,” pungkasnya. (ri)