Pemkab Kotim Siapkan Pemindahan Bongkar Muat Ikan ke Sungai Ijum, PPM Tak Lagi Ideal

TINTABORNEO.COM, Sampit – Aktivitas bongkar muat ikan di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), akan dialihkan ke pelabuhan di Sungai Ijum, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, seiring dengan rencana pengembangan kawasan tersebut sebagai pusat kegiatan perikanan terpadu.
Kepala Dinas Perikanan Kotim Ahmad Sarwo Oboi, menjelaskan bahwa pelabuhan di kawasan PPM sebenarnya tidak layak untuk kegiatan bongkar muat karena bukan pelabuhan perikanan resmi. Namun selama ini, aktivitas tersebut tetap berlangsung karena adanya kebijakan sementara.
“Selama ini memang masih digunakan untuk bongkar muat karena belum ada alternatif. Tapi sekarang, kita sudah punya pelabuhan di Sungai Ijum. Jadi ini momen yang tepat untuk mulai mengalihkan aktivitas perikanan ke sana,” ujar Oboi, Senin (30/6/2025).
Meskipun begitu, pihaknya mengakui bahwa jarak Sungai Ijum ke Kota Sampit cukup jauh, sehingga tidak menutup kemungkinan akan memengaruhi harga ikan di pasaran akibat biaya distribusi yang meningkat.
“Pasti ada dampaknya, terutama soal harga. Tapi kami yakin bisa mencari solusi sambil berjalan. Yang penting, kita manfaatkan pelabuhan di Sungai Ijum karena di sana sudah ada fasilitas seperti pabrik es. Bapak Bupati juga ingin menjadikan lokasi itu sebagai sentra perikanan terpadu,” tegasnya.
Saat ini, aktivitas bongkar muat di PPM masih diperbolehkan, karena belum ada petunjuk resmi dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Namun, Oboi menegaskan bahwa arah kebijakan ke depan sudah jelas, yakni memindahkan seluruh aktivitas bongkar muat ikan ke pelabuhan Sungai Ijum.
“Kalau nanti sudah ada surat dari provinsi, kami akan sesuaikan. Begitu surat keluar, maka otomatis aktivitas bongkar muat di PPM akan dihentikan dan dialihkan sepenuhnya ke Sungai Ijum,” jelasnya. (dk)