Pemkab Kotim Evaluasi Pembangunan Triwulan I: Fokus Capai Target dan Stabilitas Kas Daerah
TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) terus memperkuat langkah evaluasi pembangunan daerah. Pada Rabu (4/5/2025), Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, Inovasi Daerah (Bapperida) Kotim menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian dan Evaluasi (Rakordalev) Triwulan I Tahun 2025, yang dilangsungkan di Aula Sei Mentaya
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kotim Halikinnor, dan diikuti seluruh kepala perangkat daerah, serta menghadirkan empat narasumber dari unsur strategis, yakni Badan Pendapatan Daerah, Badan Keuangan dan Aset Daerah, Bapperida, serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotim.
Kepala Bapperida Kotim, Alang Arianto, menjelaskan bahwa Rakordalev menjadi forum penting untuk mengidentifikasi, memaparkan, dan mengevaluasi capaian pembangunan serta hambatan yang dihadapi masing-masing perangkat daerah.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah mengevaluasi pelaksanaan program pembangunan, khususnya terkait realisasi keuangan dan fisik yang ditargetkan minimal 20 persen pada triwulan I. Kita ingin memastikan apakah perangkat daerah sudah mencapai target tersebut,” ujar Alang.
Selain itu, Rakordalev juga menjadi sarana untuk menyusun rencana aksi lanjutan dalam menjaga stabilitas kas daerah serta menyelaraskan langkah-langkah pelaksanaan program agar tidak meleset dari target tahunan.
Alang menyebut, paparan dari masing-masing narasumber diharapkan dapat memberi gambaran menyeluruh terhadap kondisi penerimaan dan belanja daerah, sehingga menjadi bahan penting dalam pengambilan keputusan kebijakan pembangunan ke depan.
“Kita tidak ingin ada program yang jalan di tempat karena kendala teknis yang seharusnya bisa diantisipasi. Lewat forum ini, kita koordinasikan dan komunikasikan bersama, lalu tetapkan langkah tindak lanjutnya,” tambahnya.
Dalam Rakordalev, masing-masing kepala perangkat daerah juga diminta mencermati capaian unit kerja mereka. Alang berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi forum laporan formal, tetapi ruang aktif untuk perbaikan berkelanjutan dalam mewujudkan pembangunan yang efektif dan berdampak langsung ke masyarakat. (dk)
