Pelatihan Kader GP Ansor dan Banser Kotim Momentum Hijrah dan Penguatan Peran Pemuda

<p>Pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Latihan Dasar (DTD) Banser Tahun 2025 di Aula Kantor Kelurahan Tanah Mas, Jumat (27/6/2025). </p>
Pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Latihan Dasar (DTD) Banser Tahun 2025 di Aula Kantor Kelurahan Tanah Mas, Jumat (27/6/2025).
Bagikan

TINTABORNEO.COM, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memberikan apresiasi tinggi kepada Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor atas inisiatif menyelenggarakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Latihan Dasar (DTD) Banser Tahun 2025. Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang, Jumat (27/6/2025).

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PC GP Ansor atas kerja kerasnya. Ini adalah sarana strategis untuk menyiapkan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) yang siap berkhidmat bagi umat, bangsa, dan negara,” kata Asisten I Sekretariat Daerah Kotim, Rihel, saat mewakili Pemkab Kotim dalam pembukaan kegiatan tersebut.

Rihel menilai pelatihan ini semakin bermakna karena dilaksanakan saat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada 27 Juni 2025. 

Menurutnya, momen hijrah bukan sekadar pergantian kalender, melainkan refleksi diri dan titik awal perubahan. 

Dalam konteks kaderisasi, hijrah berarti berpindah dari keterbatasan menuju kemajuan, dari reaktif ke produktif, dari pemuda biasa menjadi kader militan pembawa perubahan.

Ia juga mengajak seluruh kader GP Ansor dan Banser menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momen hijrah pribadi dan kolektif. 

“Dari zona nyaman ke medan perjuangan, dari ikut-ikutan menjadi pejuang berprinsip, dari pasif menjadi pemuda aktif yang membangun bangsa,” tambahnya.

Pemerintah daerah terus membuka ruang sinergi dengan Ansor dan Banser dalam berbagai bidang seperti pendidikan dan literasi keagamaan, penanggulangan paham ekstrem dan radikal, kegiatan sosial kemasyarakatan, penguatan ekonomi kreatif serta wirausaha pemuda, hingga program pembangunan berbasis masyarakat. 

“Ansor dan Banser bukan hanya benteng ideologi, tapi juga motor perubahan sosial. Kolaborasi menjadi kebutuhan bersama untuk mewujudkan Kotim yang religius, aman, dan sejahtera,” tegasnya.

Kepada peserta PKD dan DTD, Rihel menyampaikan pesan penting agar mengikuti pelatihan dengan kesungguhan dan semangat pengabdian. 

“Kalian adalah calon pemimpin, penggerak, dan pelindung masyarakat. Jangan berhenti pada kader administratif; jadilah kader ideologis-organisatoris yang mampu menjawab tantangan zaman,” ujarnya. (ri)