Musim Kemarau Tiba, BPBD Kotim Ingatkan Warga Jangan Buang Puntung Rokok Sembarangan

BPBD Kotim melakukan edukasi penanggulangan karhutla kepada para siswa di salah satu SMP di Sampit.
TINTABORNEO.COM, Sampit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau. Salah satu kebiasaan sepele namun berdampak besar yang kerap memicu karhutla adalah membuang puntung rokok sembarangan di pinggir jalan.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim, Multazam, menegaskan bahwa kesadaran masyarakat memegang peran penting dalam mencegah bencana, terutama di masa-masa rawan seperti saat ini. Ia menyebut, penyebab kebakaran di Kotim tidak jarang berasal dari ulah manusia yang abai terhadap lingkungan.
“Bahu jalan di wilayah selatan Kotim itu sangat mudah terbakar karena tanamannya kering. Kadang hanya karena puntung rokok yang dibuang sembarangan, api bisa menyebar dengan cepat,” ujar Multazam.
Ia mengingatkan, begitu terjadi kebakaran besar, maka upaya pemadaman akan jauh lebih sulit dan memakan biaya tinggi. Bahkan, di beberapa kejadian sebelumnya, BPBD harus mengerahkan helikopter water bombing untuk menanggulangi kebakaran yang sudah meluas.
“Operasi dengan heli itu biayanya sangat mahal. Tapi tetap harus kita lakukan demi mencegah kerusakan yang lebih parah. Tidak sebanding dengan dampak lingkungan dan sosial ekonomi yang ditimbulkan jika api tak segera dipadamkan,” jelasnya.
Multazam mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut terlibat dalam pencegahan sejak dini. Ia juga menekankan bahwa dalam kondisi tanggap darurat, pengendalian penanganan karhutla berada di bawah komando kepala daerah, sementara BPBD bertindak sebagai komando harian.
“Pengalaman tahun 2023 jadi pelajaran. Saat itu, salah satu tantangan terbesar adalah menahan perluasan kebakaran. Karena kalau sudah meluas, kita butuh SDM, peralatan, dan dana besar. Lebih baik dicegah sejak awal,” imbuhnya.
BPBD Kotim mengimbau masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga mulai dari diri sendiri untuk menjaga lingkungan. Multazam berharap warga tidak meremehkan hal-hal kecil yang bisa berdampak besar.
“Tidak membuang rokok sembarangan itu bentuk kontribusi nyata dalam pengurangan risiko bencana. Masyarakat punya peran besar,” tutupnya. (dk)
