Ketua DPRD Kotim Dukung Penertiban Kendaraan Over Tonase

TINTABORNEO.COM, Sampit – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas Pemerintah Kabupaten Kotim dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menertibkan kendaraan angkutan yang melebihi batas tonase jalan.
Penertiban ini dinilai penting untuk menjaga infrastruktur jalan tetap dalam kondisi layak dan aman bagi masyarakat.
“Saya sebagai Ketua DPRD sangat mendukung kebijakan Bupati Kotim dan Gubernur Kalteng dalam menertibkan mobil angkutan yang melebihi tonase standar jalan yang dilewati. Ini untuk meminimalisir rusaknya jalan. Kita semua punya tanggung jawab menjaga jalan,” ujar Rimbun, Jumat (6/6/2025).
Ia menilai pelanggaran tonase oleh kendaraan angkutan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan jalan, khususnya pada ruas-ruas strategis yang dibutuhkan masyarakat dalam jangka panjang.
Rimbun juga mengimbau masyarakat turut aktif mengawasi dan melaporkan aktivitas angkutan yang mencurigakan. Ia menyarankan agar warga bisa mendokumentasikan pelanggaran, seperti memotret atau merekam video, kemudian melaporkannya ke Komisi DPRD Kotim.
“Diminta kepada masyarakat untuk ikut mengawasi angkutan transportasi darat dengan memberikan informasi kepada aparat atau pemerintah daerah. Hal ini agar tidak ada lagi kendaraan yang melintas di jalan yang tidak sesuai dengan kapasitasnya,” tegasnya.
Selain persoalan tonase, Rimbun juga menyoroti praktik truk-truk besar yang parkir sembarangan di sejumlah titik, yang dinilai membahayakan pengguna jalan lain.
Beberapa titik rawan yang disebutnya antara lain bundaran KB Muara Jalan Lingkar Selatan, Jalan Lingkar Utara, Muara Jalan Pramuka, serta sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dekat Tahu Sumedang.
“Keberadaan truk yang parkir sembarangan harus menjadi perhatian bersama. Selain mengganggu arus lalu lintas, hal itu juga sangat membahayakan, terutama pada malam hari,” tambahnya.
Ia berharap sinergi antara pengusaha angkutan, aparat pemerintah, dan masyarakat umum dapat terwujud dalam menjaga ketertiban lalu lintas serta kelestarian jalan. Menurutnya, kesadaran kolektif adalah kunci untuk menciptakan transportasi darat yang aman, nyaman, dan tertib di Kotim.
“Mari kita bekerjasama demi kenyamanan transportasi darat kita. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat,” tutupnya. (ri)
