Kelapa Jadi Andalan Warga Pesisir Ujung Pandaran

TINTABORNEO.COM, Sampit – Kelapa menjadi salah satu komoditas andalan bagi masyarakat pesisir di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Warga memanfaatkan hasil alam ini sebagai sumber mata pencaharian tambahan, terutama di tengah pasang surutnya sektor perikanan.
Di kawasan pesisir tersebut, warga membeli kelapa dari kebun sekitar dengan harga berkisar antara Rp4.000 hingga Rp5.000 per butir. Setelah dibersihkan dan dikupas, kelapa tersebut dijual kembali kepada wisatawan atau pedagang keliling dengan harga Rp10.000.
“Biasanya kami beli dari petani kelapa di kampung-kampung sekitar. Harga tergantung ukuran dan kondisi kelapa. Kalau besar dan bagus, bisa sampai lima ribu. Nanti kami jual lagi di pinggir pantai, kadang bisa sepuluh ribu satu buah,” ujar Erna, salah satu warga yang turut berdagang kelapa di kawasan pantai, Senin (16/6/2025).
Menurut Erna, permintaan kelapa cukup tinggi, terutama saat akhir pekan dan musim liburan, ketika wisatawan lokal maupun luar daerah datang berkunjung. Tak hanya dijual dalam bentuk utuh, sebagian warga juga mengolah kelapa menjadi minuman segar dan camilan berbahan dasar kelapa.
“Kalau hari libur ramai, bisa habis puluhan buah dalam sehari. Banyak yang suka air kelapa muda karena segar dan alami. Kadang ada juga yang pesan untuk dibuka dan diminum langsung di tempat,” tambahnya.
Selain memberi nilai ekonomi, perdagangan kelapa juga menjadi penggerak roda kecil di kawasan tersebut. Warga yang sebelumnya hanya bergantung pada hasil laut, kini mulai melihat peluang dari sektor pariwisata dan pertanian lokal.
“Alhamdulillah, dari kelapa ini bisa nambah penghasilan. Kami berharap makin banyak pengunjung ke Pantai Ujung Pandaran, supaya dagangan kami juga makin laris,” ucapnya. (ri)
