Jelang Iduladha, Ribuan Hewan Kurban di Kotim Diperiksa Ketat, Petugas Sisir 60 Titik
TINTABORNEO.COM, Sampit – Jelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, ribuan hewan kurban di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai diperiksa ketat oleh petugas. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan hewan-hewan tersebut sehat, layak potong, dan aman dikonsumsi masyarakat.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kotim menerjunkan 13 tim yang menyisir sekitar 60 titik pemeriksaan di berbagai kecamatan. Enam tim di antaranya fokus di wilayah Kota Sampit, terutama Kecamatan Baamang dan MB Ketapang.
“Tim mulai turun tanggal 2 dan 3 Juni untuk pemeriksaan antemortem, atau sebelum hewan disembelih. Setelah Iduladha, kami lanjutkan dengan pemeriksaan postmortem pada 6 Juni,” ujar Endrayatno, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kotim, Senin (2/6/2025).
Pemeriksaan dilakukan di lokasi penampungan hewan kurban dengan metode observasi langsung. Petugas mengecek cara berjalan, berdiri, dan perilaku hewan.
“Kalau hewan sehat, kami keluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Tapi kalau ada tanda-tanda sakit, hewan itu tidak boleh disembelih,” tegasnya.
Hingga awal Juni ini, hewan kurban yang sudah masuk ke Sampit mencapai 2.348 ekor sapi, 932 kambing, dan 2 ekor domba. Mayoritas berasal dari luar daerah, sehingga dokumen asal-usul dan riwayat kesehatannya juga diperiksa.
“Biasanya hewan yang datang dari luar sudah bawa surat lengkap. Tapi tetap kami verifikasi ulang di lapangan,” kata Endrayatno.
Selain pemeriksaan fisik, petugas juga bersiap menghadapi kemungkinan temuan penyakit yang baru terlihat saat hewan disembelih.
“Kadang ada kasus seperti cacing hati yang baru kelihatan setelah dibuka. Makanya pemeriksaan postmortem juga penting,” jelasnya.
Pengalaman tahun sebelumnya jadi pelajaran penting. Beberapa hewan ditemukan kelelahan setelah perjalanan jauh, bahkan ada yang mengidap PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) atau LSD (Lumpy Skin Disease). Meski demikian, penyakit tersebut tidak menular ke manusia.
“Kalau benjolan akibat LSD masih di bawah 30 persen dan hewan bisa berdiri, itu masih bisa dipotong. Yang penting aman dan sesuai standar,” tambahnya.
Hingga hari ini, belum ada laporan hewan kurban yang dicurigai sakit atau tidak layak konsumsi. Pemeriksaan akan terus berlanjut hingga hari penyembelihan untuk memastikan keamanan pangan bagi warga Kotim. (dk)